Jember, 24 Mei 2023
Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur, Abul Chair pulang ke almamaternya, Universitas Jember. Setelah 30 tahun lebih meninggalkan Kampus Tegalboto, alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (d/h Fakultas Ekonomi) ini berkesempatan melihat perkembangan Universitas Jember. Bahkan dirinya mengaku merinding saat hymne Universitas Jember dinyanyikan di awal acara. Kecintaannya akan almamater dibuktikan dengan tetap menyimpan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) Universitas Jember angkatan tahun 1988. Dengan bangga Abul Chair menunjukkan KTM-nya di depan Rektor beserta jajaran serta mahasiswa Universitas Jember yang hadir di gedung auditorium kampus Tegalboto (24/5).
Sambil menyampaikan materi kuliah umum bertema Pengawasan Adaptif dan Terpadu Untuk Pembangunan Berkelanjutan, pria asal Sumenep ini menceritakan pengalamannya saat kuliah dan merintis karier di hadapan yuniornya. Pertama kali menjadi pegawai BPKP, dirinya ditempatkan di Provinsi Irian Jaya yang saat ini menjadi Provinsi Papua. Tentu kaget dengan perbedaan budaya dan juga beratnya kondisi lapangan saat itu. Selain di Provinsi Papua, tugas di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara dan provinsi lainnya sudah dijalaninya.
“Tetapi saya jalani saja, kuncinya adaptif dan mau belajar. Sebab mereka yang mampu beradaptasi dan terus belajar yang akan sukses. Lama kelamaan saya menikmati pekerjaan, justru orang tua yang khawatir saya dapat jodoh di sana. Akhirnya disuruh pulang untuk dinikahkan dengan gadis Madura tetangga desa. Mungkin agar pas mudik gak perlu jauh-jauh, cukup naik becak saja,” canda Abul Chair yang saat kuliah dulu satu kost dengan Prof. Yuli Witono yang kini guru besar di Fakultas Teknologi Pertanian.
Seusai memberikan kuliah umum, acara dilanjutkan dengan diskusi. Salah satu pertanyaan yang mengemuka dari mahasiswa adalah bagaimana caranya melakukan pengawasan dan pemeriksaan ? Apalagi tugas BPKP menjadi mitra sesama organisasi atau lembaga pemerintah. Menurut Abul Chair, salah satu resepnya adalah dengan melakukan komunikasi dengan baik. Oleh karena itu dirinya mendorong mahasiswa Universitas Jember untuk mengembangkan softskill selama di kampus.
“Jangan hanya jadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang terus mager alias malas bergerak. Silahkan juga jadi mahasiswa kura-kura atau kuliah rapat dengan mengikuti berbagai organisasi kemahasiswaan agar mendapatkan banyak softskill. Sesekali boleh lah jadi mahasiswa kupi, alias kuliah happy,” pungkas Abul Chair. (iim)