Jember, 9 Juni 2023
Empat robot dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Jember memastikan langkah melaju ke babak final ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) 2023. Mereka adalah robot REIVER yang akan turun di kategori Robot Tematik, robot UGER di kategori Robot Bawah Air, dan robot LAHBAKO-san yang akan berlaga di kategori Robot Asia Pacific Broadcasting Union (ABU). Sementara di kategori Robot Sepakbola Indonesia Beroda, tampil robot JR-EVO. Keempat robot asal Kampus Tegalboto ini akan bertarung di babak final KRI 2023 tanggal 21 hingga 26 Juni 2023 di Semarang.
Tidak hanya menorehkan catatan masuk ke babak final ajang tertinggi kontes robot karya mahasiswa di Indonesia, bahkan dua robot FT Universitas Jember menjadi juara di tingkat Wilayah II yang meliputi PTN/PTS di Indonesia timur. Robot REIVER menjadi juara pertama dan robot UGER membawa pulang juara ketiga. Apresiasi spesial pantas diberikan kepada tim robot UGER, pasalnya kategori Robot Bawah Air adalah kategori baru di ajang KRI yang mulai dilombakan tahun ini.
Ditemui di Kampus Tegalboto (9/6), ketua tim Robot UGER, M. Firman Syauqi Al Giffari bersemangat menceritakan pengalamannya bersama kawan-kawan mengembangkan robor UGER. Robot UGER mampu menyelam selama 2 hingga 3 jam tergantung pada pekerjaan yang ditugaskan. Memiliki enam propeler sebagai penggerak, robot UGER yang dilengkapi alat mirip capit dapat melakukan pekerjaan seperti mengambil barang dan atau memindahkannya ke tempat lain. Persis robot Remote Operating Vehicle (ROV) yang digunakan untuk mencari benda di kedalaman lautan.
“Robot UGER kami kembangkan mulai bulan Maret 2023 lalu, karena robot bawah air ini kategori baru di ajang KRI, maka kami sempat kesulitan mencari referensi. Namun Alhamdulillah berkat kerjasama dengan seluruh anggota tim dan arahan dosen pembimbing Pak Gramandha Wega, robot UGER bisa kami wujudkan. Bagian yang tersulit itu bagaimana mengatur keseimbangan robot selama menyelam di air dan mengatasi kebocoran,” jelas Firman menceritakan pengalamannya selama mengerjakan robot UGER.
Nantinya saat di babak final, setiap robot akan ditantang untuk melaju secara lurus sepanjang 10 meter dan berhenti di dalam air. Tugas ini terasa menantang sebab setiap robot sudah harus diprogram dan tidak dalam kondisi dikendalikan operator dari darat. Artinya jika robot berenang melebihi atau kurang dari jarak 10 meter dan gagal berhenti di area yang sudah ditentukan, maka dipastikan akan gagal.
“Kami optimis robot UGER bisa bersaing. Dengan empat propeler maju mundur dan dua propeler untuk kembali ke permukaan, maka tantangan menyelam dan berenang di sepanjang jarak 10 meter bisa robot UGER lakukan. Pada saat seleksi di tingkat Wilayah II lalu, robot UGER mampu melahap jarak 10 meter dalam waktu 20 detik saja. Kini kami berkonsentrasi menyempurnakan performa robot UGER agar siap tempur. Selain mewajibkan tugas utama, dewan juri juga mempersilahkan tiap robot melakukan tugas lain sesuai kreativitas masing-masing tim. Tapi apa bentuk tugas tambahan ini masih menjadi rahasia tim kami,” kata Ni’mah Rohmah, satu-satunya perempuan dalam tim robot UGER.
Lain lagi dengan tim Robot REIVER yang menjadi juara pertama tingkat Wilayah II di kategori Robot Tematik. Kali ini panitia KRI 2023 menetapkan tema yang diusung adalah robot industri dengan penerapan teknologi digital twin. Menurut ketua tim Robot REIVER, Rijal Fatoni, robotnya berwujud robot beroda yang bisa membawa, memindahkan dan memasang benda yang diasumsikan onderdil ke dalam mesin.
“Bentuk onderdil tadi sudah ditentukan oleh dewan juri, ada sepuluh onderdil yang harus dipasang dalam waktu kurang dari tiga menit. Alhamdulillah di saat seleksi di tingkat Wilayah II, dalam dua kali kesempatan robot REIVER selalu mencetak waktu tercepat. Di kesempatan pertama dengan hasil 1 menit 31 detik. Catatan waktu ini kami pertajam di kesempatan kedua dengan waktu 1 menit 21 detik saja,” ungkap Rijal, mahasiswa Program Studi Teknik Elektro FT Universitas Jember.
Tim Robot REIVER yang dibina oleh dosen pembimbing Ali Rizal ini menargetkan mencetak juara di ajang KRI 2023 tingkat nasional. Tidak hanya menjadi juara, mereka juga berharap robot REIVER menyabet titel robot dengan desain terbaik. Oleh karena itu Rijal dan kawan-kawan terus berusaha memperbaiki kelemahan Robot REIVER.
Sementara itu Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robotika FT Universitas Jember, Wahyu Muldayani menambahkan, sebenarnya ada lima robot yang dipersiapkan untuk maju ke ajang KRI 2023. Namun sayang, satu robot yang turun di kategori Robot Search and Rescue (SAR) belum berhasil melewati babak penyisihan di tingkat Wilayah II.
“Saat ini kami terus memperbaiki kelemahan dari tiap robot agar nanti bisa berlaga dengan baik di babak final. Strategi yangg diambil yaitu memaksimalkan latihan dan menambahkan algoritma baru pada robot. Semoga perjuangan arek-arek Tegalboto bisa membuahkan hasil terbaik di ajang final KRI 2023 tingkat nasional nanti,” imbuh Wahyu Muldayani. (iim)