Sempat Ragu Bakal Jadi Juara, Tim Debat Universitas Jember Raih Posisi Pertama

Jember, 14 Juni 2023
Sempat ragu bakal meraih juara karena ada di posisi closing contra, akhirnya tim debat Universitas Jember yang diwakili duo Yohana Valentine dan Aidilla Lungguh Arumdipta meraih juara pertama pada ajang National University Debating Championship (NUDC) 2023. Di babak final kategori Novice, kedua mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional FISIP ini mengalahkan tim debat dari STIE Ciputra Makassar, tim debat Universitas Muhammadiyah Malang dan tim debat Universitas Nusa Cendana Kupang. Ajang NUDC adalah kompetisi tertinggi lomba debat antar mahasiswa Indonesia yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek.

Yohana Valentine dan Aidilla Lungguh Arumdipta (berjilbab) menerima hadiah pertama di ajang NUDC 2023 kategori Novice

“Kami sempat kaget ketika di babak final dewan juri menempatkan kami di posisi closing contra. Pasalnya sepanjang babak penyisihan kami tak pernah mendapatkan angka maksimal saat ada di posisi closing contra,” ujar Yohana Valentine menceritakan pengalamannya bertanding di ajang NUDC 2023 yang digelar di kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten dari tanggal 6 hingga 12 Juni 2023 lalu. Sebelum mencapai babak final, keduanya harus menembus tiga babak penyisihan yang diikuti kurang lebih 50 tim dari berbagai PTN dan PTS se-Indonesia.

Untuk diketahui dalam ajang NUDC ini, dewan juri akan memberikan tema debat lima belas menit sebelum debat dimulai. Maka semua tim harus mempersiapkan diri dalam jangka waktu yang minim, apalagi saat tampil semua peserta dilarang membawa gawai apapun agar tidak bisa mencari bahan secara daring. Kemudian dewan juri akan menentukan posisi peserta, akan di posisi opening pro,closing pro,opening contra atau di closing contra. Dan pelaksanaan seluruh debat dilaksanakan menggunakan Bahasa Inggris !

Yohana Valentine dan Aidilla Lungguh Arumdipta (berjilbab) saat mengikuti ajang NUDC 2023 di kampus Untirta Banten

“Pada babak final kategori Novice, dewan juri memberikan tema apakah seorang anggota parlemen atau politikus boleh berbicara di luar bidang yang menjadi tugasnya? Kami harus memberikan argumentasi yang pas dan lugas disertai alasan pendukung sebab satu orang dibatasi memberikan pendapat dalam waktu tujuh menit. Jadi kita dituntut mampu membangun critical thingking dalam memberikan argumen,” imbuh Aidilla Lungguh Arumdipta. Keduanya ditemui di kampus Tegalboto (14/6).

Ajang NUDC memang didesain mirip ajang perdebatan di parlemen. Pada ajang NUDC 2023, dewan juri memakai sistem British Parliementary Debate. Dalam sistem ini peserta dibagi menjadi dua kubu besar, kubu pemerintah (goverment) atau posisi pro dan kubu oposisi alias kontra. Lomba debat antar mahasiswa ini mempertandingkan dua kategori, yakni kategori Novice bagi peserta yang belum pernah menjadi juara di ajang NUDC dan kategori Open-Draw bagi peserta yang sebelumnya pernah menjadi juara di ajang NUDC sebelumnya.

Prestasi yang diraih duo Yohana Valentine dan Aidilla Lungguh Arumdipta memang menjadi prestasi pertama Universitas Jember di ajang NUDC. Namun dibalik kesuksesan ini ada kerja keras dan perjuangan. Keduanya memulai langkah sebagai wakil Kampus Tegalboto mulai dari tingkat fakultas, setelah melalui beragam seleksi keduanya terpilih sebagai wakil Universitas Jember di ajang NUDC 2023. Sebelum berangkat ke babak final di Banten, mereka menjalani seleksi di tingkat wilayah IV yang meliputi PTN dan PTS di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat.

“Kami lebih banyak berlatih sendiri sambil dibantu kakak tingkat yang pernah mengikuti kegiatan serupa. Sebab memang belum ada Unit Kegiatan Mahasiswa khusus debat di Universitas Jember. Untungnya selama perkuliahan di Program Studi Hubungan Internasional kami terbiasa berdebat, bahkan ada mata kuliah tertentu yang Ujian Akhir Semesternya berupa debat persis seperti yang dilakukan di ajang NUDC,” pungkas Yohana Valentine menutup diskusi kami. (iim)

Skip to content