Jember, 22 Juni 2023
Rangkaian kegiatan dalam rangka Semarak Bulan Pancasila Universitas Jember 2023 terus berlangsung. Kini dilanjutkan dengan kegiatan “Focus Group Discussion Penyusunan Suplemen Buku Ajar Pancasila Berbasis Profil Lulusan dan Keunikan Universitas Jember” yang digelar selama dua hari, 21-22 Juni 2023. Menurut Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember, Albert Tallapesy, diharapkan FGD akan membuahkan rekomendasi pembuatan suplemen buku ajar Pancasila yang sesuai profil lulusan dan keunikan Universitas Jember.
“Kegiatan FGD ini dalam rangka melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu memandatkan Pancasila tidak hanya menjadi salah satu landasan dalam penyelenggaraan pendidikan tetapi secara konkrit juga perlu terintegrasi dalam komponen penyelenggaraan pendidikan yaitu kurikulum,” kata Albert Tallapesy.
Kegiatan FGD dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III Universitas Jember, Prof. Bambang Kuswandi. Dalam sambutan pembukaannya dirinya menyatakan bahwa suplemen buku ajar ini sudah lama direncanakan. Pasalnya sejarah pendirian dan perkembangan Universitas Jember memiliki kekhasan yang berbeda dengan perguruan tinggi lain di Indonesia.
“Ini adalah sesuatu yang telah lama kita idam-idamkan, yaitu Universitas Jember memiliki suplemen buku ajar Pancasila yang khas yang dapat menampilkan keunikan Universitas Jember. Misalnya saja mengambil dari semangat dan nilai-nilai kebaikan yang ditunjukkan oleh para founding fathers Universitas Jember kala merintis dan mengembangkan sebuah perguruan tinggi di Jember. Semangat dan nilai-nilai kebaikan ini dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila,” jelas Prof. Bambang Kuswandi.
Namun Wakil Rektor III mengingatkan, tantangan selanjutnya adalah bagaimana sejarah, semangat dan nilai-nilai tersebut bisa diterjemahkan supaya dapat dipahami oleh anak-anak muda sebagai kaum milenial. Pasalnya ada persepsi dari kaum milenial bahwa Pancasila bisa diganti, tentu hal ini sangat memprihantinkan sebab dalam kegiatan berbangsa dan bernegara Indonesia maka Pancasila adalah dasar negara.
Sementara itu Sekretaris LP3M, Iis Nur Asyiah yang memandu FGD sebagai moderator menjelaskan, bahwa diskusi kali ini mengikutsertakan para fasilitator yang merupakan dosen perwakilan fakultas serta anggota Pusat Kajian Pancasila dan Konstitusi (PUSKAPSI) Fakultas Hukum Universitas Jember. Salah satu pemateri adalah Ketua Senat Universitas Jember, Andang Subaharianto.
“Pancasila sebagai dasar negara tidak berangkat dari ruang hampa, akan tetapi terbangun dari proses kesejarahan yang panjang, disusun oleh para pendirinya dengan menetapkan sila-sila Pancasila yang berangkat dari idealisme, cita-cita luhur, dan jiwa kearifan. Hal ini yang perlu kita susun dalam suplemen buku ajar sesuai dengan PP Nomor 4 Tahun 2022 yang memerintahkan agar Pancasila diajarkan di seluruh level pendidikan termasuk pendidikan tinggi,” ungkap Andang Subaharianto.
Materi kedua disampaikan oleh Syahrul Romadani yang mengibaratkan Pancasila sebagai konstruksi rumah. Maka Pancasila merupakan pondasi yang membuat rumah itu kokoh. Tantangan bagi kita sebagai pendidik generasi masa kini adalah bagaimana memberikan sumbangsih implementasi Pancasila dan menerapkannya dalam tindakan melalui media pembelajaran seperti buku ajar.
FGD kemudian dilanjutkan dengan sesi penyamaan persepsi di antara semua fasilitator serta penyusunan draf suplemen buku ajar Pancasila. Menurut Iis Nur Asyiah Suplemen Buku Ajar Pancasila ini nantinya akan disisipkan ke dalam pembelajaran melalui Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK). (dil)