Jember, 12 Juli 2023
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember Gelar Kuliah Umum dengan tema “Prinsip Keuangan Daerah dan Reformasi Sektor Publik” yang diisi oleh Taukhid S.E., M.Sc.Ib.,MBA. Kepala Kantor Wilayah DJPb Jawa Timur. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi penutup kegiatan Magang MBKM FEB Universitas Jember Batch 3 serta Sosialisasi Magang MBKM FEB Universitas Jember Batch 4 yang di buka langsung oleh dr. Hendro Soelistijono, MM., M.Kes. Asisten II Bidang Perekonomian Pemerintah Kabupaten Jember sebagai Perwakilan Bupati Jember (12/07/2023) di Aula BP Soedirman Pemkab Jember.
Dalam Laporannya, Dr. Siti Maria Wardayati, M.Si, Ak. CA, CPA. Wakil Dekan I Fakuktas Ekonomi Universitas Jember mengatakan, pada magang MBKM Batch 3 diikuti oleh 161 Mahasiswa ditempatkan di 11 instansi mitra Universitas Jember dengan 73 Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dari Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.
“Program MBKM yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek sebagai proyek jangka menengah dan panjang untuk pendidikan di Indonesia tidak akan sukses tanpa dukungan penuh dari mitra FEB UNEJ, dari 161 mahasiswa MBKM di Pemkab Jember ada 108 mahasiswa yang ditempatkan di 33 OPD Kabuoaten Jember, sisanya mitra FEB Universitas Jember yabg diantaranya, BSI 12 mahasiswa, KPPN 14 mahasiswa, Bea Cukai 4 mahasiswa, Baznas Jember 2 Mahasiswa, Baznas Lumajang 2 mahasiswa, Saku Yatim 2 mahasiswa, inti daya 6 mahasiswa, PT Panamad 3 Mahasiswa, KAP sri edy sugeng 2 Mahasiswa dan PT Selecta 6 mahasiswa,” katanya.
Lalu dirinya menyampaikan, Pada Program Magang MBKM berikutnya ada tambahan 16 instansi, menariknya pada program berikutnya KPPN siap menampung 150 mahasiswa yang ditempatkan di seluruh Jawa Timur.
Sementara itu, Prof. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D. Wakil Rektor Bidang Akademik, Plt. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember, dalam sambutannya mengatakan, sangat mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan oleh FEB Universitas Jember dalam mensukseskan program Magang MBKM Universitas Jember dengan menggandeng para mitra Universitas Jember yang telah memfasilitasi program tersebut.
“Saya selalu memprofokasi mahasiswa, mahasiswa itu harus banyak pikniklah bukan hanya didalam kampus, dengan harapan wawasannya lebih terbuka tak seperti katak dalam tempurung. Sehingga mereka tidak akan merasa pintar atau sombong hingga arogan, karena ternyata diluar sana banyak yang lebih dari kita dan juga banyak yang dibawah kita, sehingga kita bisa proporsional,” ungkapnya.
Lalu dirinya menuturkan, Program MBKM banyak dilema yang dihadapi, dimana para dosen harus kehilangan atau mengkonfersi nilai mata kuliah selama 1 semester, “para dosen awalnya merasa insecurelah kira-kira begitu, padahal mereka akan diuntungkan, gak ngajar gaji tetap, tetapi mereka masih mempunyai kewajiban membimbing mahasiswa sekaligus juga mengkonfersi nilai dari dunia kerja ke mata kuliah tersebut, itulah yang tidak mudah,” katanya.
Dirinya berharap, program yang telah dilakukan untuk mahasiswa bisa menjadi bekal bagi Mahasiswa Universitas Jember untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah, karena saat ini mereka harus memahami dunia kerja bukan hanya secara teori.
“Mudah-mudahan dalam program ini bukan hanya jadi tehnisi “tukang buat teh” tetapi betul-betul bekerja seperti kolega atau senior-senior anda kerjakan dikantor, ada juga copyer “tukang buat kopi” itu kan bahaya, cuma disuruh foto copy sama yabg ada disitu, tapi saya yakin gak akan begitu, karena mahasiswa akan berteriak, paling diviralkan di media sosial, tiktok dan lain-lain.” tutupnya. (is)