JEMBER – Sekitar tujuh puluh anak usia SD dan SMP di Desa Rambipuji, Jember, Minggu, (13/8/2023), mengikuti uji kemampuan dalam bentuk game sembari kenali lingkungan. Anak diajak untuk kenali rempah dan apotik hidup, yang mulai tidak mereka kenal akibat keseringan main aplikasi Gadget.
“Ini hal yang remeh temeh sebenarnya, tapi ini membuat para orang tua prihatin. Anak – anak jaman now sudah banyak tidak kenal apa itu Kunyit, Laos, Bawang, Kemiri dan sejenisnya. Mereka rata rata keranjingan game online, maka kami berusaha agar anak anak kenal, apa yang sebenarnya ada di rumah mereka ,” kata Ferdian Olivianto, Mahasiswa KKPLP di Desa Rambipuji, Jember.
Bersama Destana, para Ketua RT RW, Mahasiswa Kuliah Kerja dan Pengenalan Lapangan Persekolahan ( KKPLP) Universitas Jember di desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember, menghimpun 70 lebih anak-anak seusia SD dan SMP dalam sebuah lomba yang diberi tajuk Chiera (Children Education Rally).
Bentuknya, anak diajak hunting atau mencari sejumlah titik atau pos yang sudah dijaga mahasiswa KKPLP. Disana mereka langsung dihadapkan pada puluhan jenis rempah rempah, bumbu bumbuan, sayur mayur, dan apotik hidup. Mereka diminta menyebutkan namanya bahkan khasiatnya.
Menariknya, mereka harus menemui 5 pos Chiera itu, harus menyebrangi sungai Dinoyo, Sawah, Semak semak, dan makam. Selama sekian jam berlomba, anak anak dilarang membawa HP.
“Senang saya ikuti lomba ini. Karena rame rame jalan lewati sawah dan sungai. Cuman regu saya gak bisa jawab 11 rempah dan apotik , ” kata Abdi Setya Laksmana, siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah Rambipuji, peserta lomba Chiera.
Dalam lomba ini, selain rempah, bumbu, dan sayur para peserta di wajibkan menghapal nama pahlwan dan lagu nasional. (is/iim)