Jember, 23 September 2023
Rektor Universitas Jember mengegaskan agar semua unit kerja menyusun perencanaan dengan baik. Pasalnya perencanaan yang baik adalah kunci keberhasilan menjalankan program. Pesan ini disampaikan kepada seluruh pimpinan di lingkungan Universitas Jember dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penetapan Rencana Bisnis Anggaran (RAB) unit kerja di lingkungan Universitas Jember tahun anggaran 2024 (22-23-4/9). Penegasan ini disampaikan oleh Iwan Taruna mengingat Universitas Jember sudah harus menyusun Rencana Bisnis jangka menengah tahun 2024-2028.
“Kedua, kita mendapatkan target dari Kemendikbudristek untuk mempersiapkan perubahan status perguruan tinggi dari yang semula berstatus Badan Layanan Umum menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum pada tahun 2024 nanti. Oleh karena itu tahun 2024 menjadi penting sebagai landasan bagi Universitas Jember untuk meningkatkan diri, bahkan melangkah ke panggung internasional,” ungkap Iwan Taruna.
Perencanaan yang baik diharapkan juga menjadi modal bagi Universitas Jember untuk bersaing mendapatkan hibah dari Kemendikbudristek. Sesuai target, perolehan dana hibah ini nantinya diproyeksikan melengkapi peralatan laboratorium. Tambahan peralatan ini akan melengkapi peralatan laboratorium yang dalam waktu dekat diterima melalui dana BA BUN untuk laboratorium terintegrasi yang sudah dibangun dari dana Islamic Development Bank (IsDB). Oleh karena itu rektor meminta semua unit kerja untuk memeriksa dengan benar peralatan laboratorium yang diterima agar sesuai dengan perencanaan awal.
Sementara itu Ketua Senat Universitas Jember mengingatkan agar nantinya perubahan status dari BLU menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) tidak lantas membuat Universitas Jember menjadi komersil. Andang Subaharianto mengingatkan, hendaknya keluarga besar Universitas Jember harus selalu memahami sejarah pendirian Universitas Jember yang lahir membawa misi pendidikan kerakyatan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
“Universitas Jember tidak perlu silau dengan pencapaian perguruan tinggi lain, jangan takut jika memang masyoritas mahasiswa Universitas Jember memang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Untuk itu saya setuju dengan konsep Universitas Jember sebagai PTNBH yang berkeadilan sosial yang berwawasan kebangsaan yang diusulkan oleh Rektor. Tentu konsep ini memerlukan toto lahir bathin yang memerlukan gotong royong semua pihak. Seperti yang diungkapkan oleh Bung Karno, jika kita memiliki keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya,” tutur Andang Subaharianto.
Pesan Ketua Senat Universitas Jember didukung oleh Dekan Fakultas Hukum, Prof. Bayu Dwi Anggono. Menurutnya FH memiliki prinsip Uang Kuliah Tunggal (UKT) irit namun memiliki fasilitas elite. Ada banyak cara untuk menyediakan fasilitas berkelas tanpa harus membebani mahasiswa dengan UKT yang tinggi. “Kami menjalin kerja sama dengan banyak pihak yang saling menguntungkan, diantaranya FH akan membangun berbagai fasilitas seperti auditorium berkapasitas 700 orang hasil kerja sama dengan Tahir Foundation,” katanya.
Kegiatan FGD penetapan Rencana Bisnis Anggaran (RAB) unit kerja di lingkungan Universitas Jember tahun anggaran 2024 kemudian berlanjut dengan pemaparan rencana program kerja dari masing-masing fakultas dan lembaga termasuk pimpinan kampus satelit di Bondowoso, Lumajang dan Pasuruan. Paparan ini kemudian didiskusikan termasuk mendapatkan masukan dari pimpinan universitas dan Satuan Pengawasan Internal (SPI). Kegiatan juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pengawas Universitas Jember Prof. M. Adlin Sila secara daring.
Di akhir kegiatan Wakil Rektor IV, Prof. Bambang Kuswandi mengumumkan tiga unit kerja dengan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) terbaik. Kali ini terbaik pertama diraih oleh Fakultas Keperawatan dengan skor 226,8, disusul Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan skor 220 dan Fakultas Hukum dengan skor 218. (iim)