Jember, 27 September 2023
Jumlah wirausaha di Indonesia masih terbilang sedikit, hanya berkisar di angka 4 persen dari total penduduk Indonesia. Padahal angka ideal jumlah wirausaha di sebuah negara harusnya 10 persen dari total penduduknya. Melihat kondisi ini mahasiswa Universitas Jember tergerak mengenalkan dunia wirausaha sejak dini. Kedua, melakukan program pendampingan bagi pelaku UMKM. Keduanya dilakukan melalui Promahadesa atau Program Mahasiswa Berdesa yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), dan Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Iptek (PKM-PI).
Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya, mengapa anak SD sudah diajak untuk berwirusaha? Bukankah masih belum fase mereka untuk hal itu? Namun, pada kenyataannya jiwa entrepreneurship¬ harus kita bangun sejak dini agar nantinya mereka memiliki kemampuan mengelola sumber daya, membaca situasi, kreatif, inovatif, dan berani mengambil resiko untuk mengembangkan usaha yang unggul.
Mereka adalah Safina Aulia Sani (FKIP) merupakan ketua dari Promahadesa bersama dengan sembilan temannya yaitu Melisa Putri Febriyanti (FKIP), Tika Widiya Ningrum (FKIP), Nidya Nur Mashitoh (FKIP), Lia Silvira (FKIP), Nadiah Putri Anggraeni (FKIP), Zhahrotun Nurroniah, Rike Dwi Wulandari (FKIP), Gelang Arum Kemangi Sukma (FAPERTA), dan Rissa Lusiyana Safitri (FTP). Mereka melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan pelatihan budidaya bibit olerikultura berbasis inquiry untuk meningkatkan wawasan pertanian industrial dan jiwa entrepreneurship pada para siswa di SDN Jumerto 02 Patrang Jember.
Kegiatan yang dilakukan bulan Mei hingga November 2023 nanti ini berupa pelatihan menanam, memelihara hingga memasarkan sayur seperti bawang merah, bawang putih, sawi dan lainnya. Menurut Safina, kegiatan ini menggabungkan ilmu pendidikan dan ilmu pertanian sebagai upaya dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship berbasis inquiry serta memperluas wawasan siswa tentang pertanian industrial.
“Kita ingin mengoptimalkan lingkungan sekitar serta sumber daya manusia yang ada agar para siswa memiliki bekal kelak menjadi inovator, penjelajah, dan pemimpin yang berani, dan mampu membuktikan bahwa anak muda memiliki kekuatan untuk menemukan keberhasilan di tengah perubahan yang terus berlangsung,” ulas Lailatul Nuraini.
Berbeda dengan tim sebelumnya, berawal dari pertemuan singkat antara beberapa mahasiswa dari berbeda fakultas mampu memunculkan ide dan pemikiran bersama mengenai bisnis di era 4.0. Lantas Sakti Kalisa Sefanda (FKIP), Ike Triwulandari (FKIP), Moh. Rifki Harianto (FKIP), Khisan Afif Ainur Rohim (FASILKOM), dan Disa Amartha Unisation (FEB) berinisiatif mengembangkan laman UMKM melalui visualisasi promosi dengan memanfaatkan augmented reality atau tampilan 3D guna meningkatkan pembelian.
Mahasiswa yang tergabung dalam tim PKM-PI Universitas Jember melakukan sosialisasi pada UMKM Gerai Anyaman Plastik Desa Sidorejo, Kecamatan Umbulsari, Jember. Tujuan sosialisasi pertama untuk mengenalkan penggunaan laman dengan augmented reality pada pengrajin. Kedua, memberikan literasi manajemen keuangan. Ketiga, tim PKM-PI Universitas Jember mengajak pengrajin memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Tiktok, YouTube, Facebook, dan WhatsApp guna meningkatkan pembelian.
Hasil kerja tim PKM-PI Universitas Jember mendapatkan pujian dari pengrajin sekaligus tokoh masyarakat karena laman augmented reality sangat membantu dalam promosi UMKM Gerai Anyaman Plastik Desa Sidorejo. “Saya sangat senang dengan laman baru ini sebab membantu kami dalam promosi. Produk kami menjadi lebih dikenal oleh banyak orang apalagi didukung dengan media sosial yang dapat diakses dengan mudah. Contohnya ada pembelian secara langsung melalui WhatsApp,” ujar ibu Siti, salah satu pengrajin anyaman plastik Desa Sidorejo. (dil)