Cerita Mahasiswa UNJA PMM di Universitas Jember, Dari Belajar Bahasa yang Medhok Sampai Mencoba Makanan Pedas

Jember, 29 November 2023
Ada cerita menarik dari Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan 3 di Universitas Jember. Dimana Universitas Jambi menjadi pengirim mahasiswa PMM terbanyak yaitu sebanyak 50 mahasiswa. Diketahui bahwa Sumatera dan Jawa memiliki banyak sekali perbedaan baik dari segi budaya, adat istiadat, bahasa, bahkan sampai kuliner atau makanan khasnya.

Cerita-cerita ini datang dari para mahasiswa PMM Universitas Jambi dalam kesempatannya saat kedatangan tim monitoring Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari Universitas Jambi di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat Universitas Jember.

 

Erti Rindi Hariani, mahasiswa prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Jambi yang PMM di Fakultas Hukum Universitas Jember

Erti Rindi Hariani, mahasiswa prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Jambi yang ditempatkan di Fakultas Hukum Universitas Jember mengaku bahwa mahasiswa di Universitas Jember ini relatif lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Sedangkan untuk fasilitas ia merasa sama aja baik di Universitas Jember maupun di Universitas Jambi.

Di sisi lain, Angga mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat berbagi pengalamannya dalam perkuliahan daring di Universitas Jember yang berjalan lancar. Ia mengaku banyak kesulitan yang dihadapi untuk kuliah daring di Universitas Jambi. Sedangkan di Universitas Jember menggunakan sistem terpusat di SISTER (Sistem Informasi Terintegrasi) yang membuat dosen dan mahasiswa dengan mudah bertatap muka secara online.

 

Angga mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi saat menceritakan pengalamannya berbahasa Jawa medhok

Namun kendalanya bagi Angga, “Tapi teman-teman disini bahasa jawanya sangat medhok. Meskipun kita semua tahu bahwa mahasiswa PMM berasal dari berbagai daerah, teman-teman tetap menggunakan bahasa Jawa. Akhirnya kami pun sedikit demi sedikit paham bahasa Jawa Jember ini.” kelakarnya yang diriuhkan dengan candaan dari teman-teman yang lain.

Tidak hanya soal perkuliahan, mahasiswa Universitas Jambi tentunya juga beradaptasi dengan makanan di Jember yang cukup berbeda. Cindy Oktavia, mahasiswa Teknik Pertanian menceritakan, “Saat masa awal PMM di Jember, kami cukup kaget karena makanan pedas disini benar-benar pedas. Tidak seperti di Sumatera yang cabainya itu digoreng sehingga pedasnya sudah banyak berkurang. Sampai ada beberapa teman yang masuk rumah sakit karena coba-coba makan makanan pedas di Jember.”

 

Cindy Oktavia, mahasiswa Teknik Pertanian Universitas Jambi

Prof. Kamid, Wakil Rektor 1 Universitas Jambi yang turut hadir menyampaikan, “Terima kasih kepada bapak dan ibu mitra yang telah menerima mahasiswa kami. Adik-adik mahasiswa telah menjalami PMM dari bulan September, dan mereka tidak hanya sekedar mengikuti PMM namun juga turut membangun nilai-nilai gotong royong, harmonisasi, dan tentu juga mempelajari budaya lokal yang ada di Jember.”

Kelima puluh mahasiswa ini berasal dari prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Teknik Pertanian, Ilmu Pemerintahan, Akuntansi Universitas Jambi tersebar pada beberapa fakultas di Universitas Jember yaitu Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan.

 

Prof. Slamin dan Prof. Kamid ketika pembukaan monitoring PMM

Pelaksanaan kuliah di kampus tujuan yang telah dijalani selama kurang lebih 2 bulan ini menyesuaikan dengan kontrak perkuliahan dan kalender akademik di Universitas Jember. Para mahasiswa direncanakan akan kembali ke Universitas Jambi pada 27 Desember 2023. (dil)

Skip to content