Jember, 8 Desember 2023
Ajang Abdidaya Program Penguatan Kompetensi Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) tahun 2023 digelar Kampus Tegalboto Universitas Jember dari tanggal 7 hingga 9 Desember 2023. Sebanyak 1.200 mahasiswa yang tergabung dalam 160 tim dari 78 Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta (PTN/PTS) se-Indonesia berkompetisi memamerkan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang sudah dilakukan. Baik dalam bentuk poster maupun video. Semuanya terangkum dalam kegiatan expo Abdidaya PPK Ormawa di gedung Soetardjo Universitas Jember.
Ada 16 tema yang diusung oleh para mahasiswa, mulai tema kewirausahaan, desa wisata hingga desa ramah perempuan. Seperti yang dilakukan oleh Lidya Magdalena dari Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Manado. Bersama koleganya yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Perikanan dan Ilmu Kelautan, Lidya membantu warga Desa Budo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara mewujudkan Desa Wisata.
Caranya dengan memperbaiki kelembagaan usaha wisata di Desa Budo, termasuk mendorong warga memiliki keahlian yang mendukung usaha wisata. Caranya dengan memberikan pelatihan sertifikasi pelatih selam kepada warga. Sudah ada enam pelatih selam bersertifikat yang memberikan layanan menikmati pantai di Desa Budo. Termasuk merintis pengelolaan hutan mangrove. “Dari data yang ada, ada kenaikan wisatawan ke Desa Budo hingga delapan puluh persen,” ujar Lidya bangga.
Lain lagi dengan Alitya Putra Maulidan, mahasiswa Program Studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (JPOK) FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Mereka mengambil kearifan lokal warga setempat sebagai modal menciptakan atlet berkualitas. Sebagai kota yang terkenal dengan julukan kota seribu sungai, kehidupan warga Banjarmasin tak bisa lepas dari sungai. Mulai dari lahir hingga besar, anak Banjarmasin akrab dengan sungai sebagai lahan bermain.
“Maka kami mendorong anak-anak di Kelurahan Teluk Dalam Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin menjadi atlet olahraga air, khususnya loncat indah. Modal mereka sudah ada, yakni kemampuan berenang termasuk meloncat dari jembatan ke sungai. Maka kami arahkan dengan memberikan porsi latihan yang benar. Sekarang sudah ada empat atlet dari Kelurahan Teluk Dalam yang menjalani Pelatnas di Jakarta,” ungkap Alitya yang asli Purwakarta Jawa Barat.
Adapun Andri Widyatmoko bersama kolega dari Universitas Muria Kudus memilih tema desa wirausaha. Melihat ampas tebu hanya menjadi limbah di Desa Kedungmas, Andri dan kawan-kawan tergerak mendorong kaum ibu berwirausaha jamur tiram dengan menggunakan ampas tebu sebagai bahan logbag jamur. Dirinya sengaja menyasar kalangan Ibu karena para suami sudah sibuk menjadi pengrajin gula tradisional.
“Saat ini dalam sehari Ibu-Ibu Desa Kedungmas mampu panen jamur tiram tujuh kologram per harinya. Selain dijual dalam bentuk mentah, jamur juga diolah menjadi beragam makanan seperti nugget jamur, keripik jamur dan produk lainnya. Ampas tebu yang dipakai untuk logbag juga bisa dijadikan kompos saat sudah tak menghasilkan jamur tiram lagi,” ulas Andri.
Sementara itu tuan rumah Universitas Jember berhasil meloloskan delapan tim di Abdidaya PPK Ormawa 2023. Perguruan tinggi kedua dengan jumlah tim terbanyak yang lolos di babak final. Salah satunya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP) yang mengajak warga Desa Kemiri Kecamatan Panti Jember. Prihatin masih ada warga desa yang tak lancar membaca dan menulis, Dena Arifiyana dan kawan-kawan bertekad membangun pusat literasi desa sesuai dengan keilmuan yang didapat di kampus.
“Dari observasi yang kami lakukan, produktivitas warga masih bisa ditingkatkan apalagi ada potensi perkebunan kopi rakyat. Maka kami mulai mengajari bagaimana memanfaatkan limbah kopi, membuat batik ecoprint selain tentunya meningkatkan literasi warga. Bahkan kami juga turun tangan memberikan pengertian kepada warga akan bahaya stunting,” ulas Dena.
Program pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat memantik harapan akan generasi muda Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar, sehingga turut andil memberikan solusi terhadap permasalahan warga. Seperti yang disampaikan oleh Koordinator Kemahasiswaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Dikti, Sukino saat pembukaan ajang Abdidaya PPK Ormawa 2023 hari Kamis malam (7/12).
Harapan yang sama juga diutarakan oleh Rektor Universitas Jember selaku tuan rumah. Menurutnya ajang Abdidaya PPK Ormawa tidak sekedar kompetisi, namun juga menjadi sarana menjalin silaturahmi, saling berbagi pengalaman dan merintis kerja sama. Jalinan kerja sama yang dimaksudkan untuk memperluas manfaat program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa.
“Sebab berhasil tidaknya program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh maahsiswa, akan dinilai dari seberapa besar manfaatnya. Sesuai dengan semangat Abdidaya PPK Ormawa yakni Abdi Dharma Sahwahita, pengabdian agung yang bermanfaat,” pungkas Iwan Taruna. (iim)