Jember, 20 Desember 2023
Puluhan Karya Inovasi Produk-Produk Mahasiswa Wirausaha se Tapal Kuda di Pamerkan di salah satu mall (19/13/2023) di Kabupaten Jember, beragam produk inovasi berupa hasil turunan pertanian, makanan dan minuman sesuai dengan komoditas di wilayah mereka. Menurut Prof. Drs. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D. Wakil Rektor Bidang Akademik, Plt. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember mengatakan, ia mengajukan kegiatan ke Dikti, kemudian di evaluasi kesiapannya dan kegiatan ini kali kedua dilaksanakan.
“Nah nanti kita promosikan bahwa kita punya kegiatan ini dan siapapun boleh ikut, mahasiswa dari manapun sebenarnya, dari seluruh Indonesia sebenarnya. Tapi memang yang banyak ikut memang yang tapal muda ya, mungkin lebih dekat juga ya dan mereka datang ke sini luring juga meskipun ada yang daring juga,” katanya.
Ia berharap kedepan akan mumbuat acara lebih semarak lagi selama kementerian masih menawarkan, ini program taudan. Program taudan dari kementerian yang harus ia dukung agar para mahasiswa mampu bersaing di dunia usaha.
Sementara itu, Ketua Program WMK Tapal Kuda Niken Widya Palupi, mengatakan, animo para mahasiswa wirausaha sangat tinggi, total pendaftar 379 peserta, mereka mendaftarkan diri melalui platform Wirausaha Merdeka Kemdikbud. “Kemudian kita terima adalah 325 mahasiswa yang berasal dari 18 perguruan tinggi mitra di daerah Tapal Kuda dan untuk UNEJ sendiri di sini mahasiswanya hanya 40 persen, jadi 60 persen dari perguruan tinggi mitra di Tapal Kuda,” katanya.
Lalu ia menyampaikan, sebanyak 32 kelompok yang masing-masing kelompok terdapat 10 mahasiswa dari PTN dan PTS di wilayah tapal kuda. “Jadi kalau yang dari Kemdikbud Ristek itu sebenarnya tidak membatasi, bahkan semester 3 saja juga sudah boleh. Karena sebenarnya semangat berwirausaha itu kan tidak melihat semester,” ungkapnya.
Lalu menurutnya, seleksi Program ini sangat ketat seperti MSCB ataupun program MBKM lainnya, mereka dituntut untuk mempersentasikan dan memaerkan produk inovasinya serta ada kepentingan usaha tersebut berkelanjutan.
“Jadi kalau tahapan pelaksanaannya, jadi dari awal itu kita ada namanya pre-immersion, yaitu perkuliahan wirausaha. Di mana di situ ada delapan mata kuliah terkait wirausaha, mulai dari inovasi, bisnis digital, strategic bisnis, sampai investasi misalkan, kemudian mereka setelah kuliah selama empat minggu mereka terjun ke UMKM. Tujuannya adalah untuk melihat apa yang mereka pelajari di kelas perkuliahan,” jelasnya.
Dirinya berharap, hasil karya mereka akan dikonversi ke 20 SKS sama dengan perkuliahan 1 semester yang mereka tempuh, dan kegiatan ini bisa menjadi wawasan wirausaha mahasiswa. (is)