Jember, 23 Februari 2024
Universitas Jember Terjunkan mahasiswanya sebanyak 1.356 orang untuk mengikuti beberapa program diantaranya, 373 mahasiswa Kampus Mengajar (KM), 692 Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang terbagi menjadi 377 untuk peserta magang dan 315 untuk peserta Studi Independen, serta 291 orang mahasiswa dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Hal tersebut diungkapkan oleh Drs. Albert Tallapessy, M.A., Ph.D. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran Universitas Jember dakam sambutannya, Kamis lalu (22/2/2024) di Auditorium Universitas Jember.
Iapun menilai, Program ini berdampak positif bagi Universitas Jember dilihat dari minat yang terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama untuk program PMM Inbound yang dipengaruhi oleh ketertarikan mahasiswa pada Modul Nusantara Universitas Jember.
“Melalui Modul Nusantara, peserta diajak memahami kebudayaan dan adat istiadat di wilayah Tapal Kuda. Seperti memahami budaya pandhalungan, menjelajah keindahan alam melalui wisata pantai Papuma, puncak Rembangan dan masih banyak lagi. Tidak kalah menarik, ada pula suguhan kuliner di kota Jember yang beraneka ragam membuat mahasiswa dari luar pulau tertarik untuk mengikuti PMM ke Universitas Jember,” jelasnya.
Ia lalu berharap, antusiasme dari mahasiswa terus meningkat, menunjukkan bahwa program-program MBKM semakin diterima dan diapresiasi oleh mahasiswa, menciptakan dasar yang kuat untuk pertumbuhan dan perkembangan di masa depan.
Sementara itu, Rektor Universitas Jember, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM dalam sambutannya mengungkapkan bahwa program MBKM telah berlangsung hampir empat tahun. Selama periode tersebut, pihak universitas telah berupaya untuk bisa mengimplementasikan program-program tersebut dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan.
“Tentu ini semua ada tujuannya yaitu untuk menghasilkan lulusan yg lebih unggul kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif dan tentunya berdaya saing serta berkarakter Pancasila.” ungkap Iwan Taruna. Dengan begitu harapannya mahasiswa akan mendapat kesempatan belajar yang lebih luas dan juga memperoleh kompetensi-kompetensi baru diluar kompetensi yang seharusnya diperoleh.
“Harapan saya di pagi ini dalam menjalankan kegiatan ini mari kita terus semangat dan bersungguh-sungguh, agar mendapat hasil yang maksimal, bangunlah networking sebanyak-banyaknya percayalah itu menjadi aset yg sangat mahal untuk menyongsong masa depan kita yang lebih cerah.” imbuhnya.
Selain penerjunan mahasiswa, LPMPP juga melaksanakan pembekalan kepada seluruh mahasiswa MBKM dengan pemaparan materi yang sangat berharga salah satunya adalah pemaparan tentang “Etika Merdeka Belajar” yang disampaikan oleh Iis Nur Asyiah. Dalam penyampaian materi, dirinya membahas mengenai nilai dan norma moral ketika pelaksanaan MBKM. Salah satunya adalah dilarang melakukan segala bentuk tindakan yang melanggar nilai kesusilaan yang mengarah pada kekerasan seksual. Karena kekerasan seksual merugikan secara fisik, psikologis, dan emosional bagi korban.
“Tidak boleh melakukan kekerasan seksual karena dampaknya bukan hanya kepada kita tapi juga lingkungan sekitar terhadap orang tua,terhadap kampus dan masih banyak lagi.” tegas Iis Nur Asyiah.
Iis Nur Asyiah juga berpesan jika menemui, melihat atau mengalami kekerasan seksual di lokasi pelaksanaan MBKM segera laporkan ke Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Jember. Jika kasus kekerasan tidak tertangani maka bisa melapor via: kemendikbud.lapor.go.id atau pusat panggilan 177.
Muhammad Haikal, salah satu tim Kampus Mengajar sebagai salah satu pemateri memberikan sebuah closing statement yang sangat bermakna. “Selamat bertugas, luruskan niat dan jadikan momen ini sebagai ruang pengabdian, jadikan pengalaman ini sebagai ruang bertumbuh khususnya dimensi kepemimpinan dan selamat belajar sambil berdampak.” pesan Haikal. (dil/na)