Jember, 27 April 2024
Auditorium Universitas Jember kembali menjadi saksi diwisudanya 800 orang lulusan program doktor, magister, sarjana, dan diploma Universitas Jember, 24 wisudawan secara simbolis dinyatakan sebagai mahasiswa berprestasi. Iwan Taruna, Rektor Universitas Jember menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan yang telah berhasil meraih gelar akademisnya di Universitas Jember. “Dengan telah diterimanya gelar akademis saudara sekalian, maka ini merupakan langkah awal bagi saudara. Segera temukan tujuan hidup, sesederhana apapun sebesar apapun. Ingatlah bahwa satu tindakan kecil atau ide brilian dapat memiliki efek luar biasa bagi kehidupan kita di dunia. Ide brilian yang diwujudkan dapat menjadi pendorong perubahan positif, mengubah kegagalan menjadi peluang belajar dan terus berinovasi.” ujar Rektor pada pidato sambutan prosesi wisuda yang berlangsung Sabtu (27/4).
Lalu ia menuturkan, di Universitas Jember sejak awal mahasiswa telah ditanamkan bahwa sebagai agen yang menjadi ujung tombak di perguruan tinggi seorang mahasiswa harus punya penguasaan. Tidak hanya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga penguasaan akan pengembangan inovasi dan soft skill.
“UNEJ sendiri telah banyak menerjunkan mahasiswanya dalam program merdeka belajar, saya yakin anda yang lulus hari ini adalah lulusan-lulusan yang mampu menciptakan ekosistem bersosialisasi di masyarakat yang relevan dengan kemajuan teknologi dan perkembangan industri. Tentu melalui bekal yang telah anda lalui selama masa perkuliahan di Universitas Jember. Jangan takut gagal, kesuksesan bukan hanya tentang menghindari kegagalan, tetapi juga tentang bagaimana kita merespons dan mengatasi kegagalan tersebut untuk mencapai tujuan hidup yang lebih besar.” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sela Anissa Mukarromah, wisudawan program studi Pendidikan Matematika Universitas Jember, beberapa kali mengalami kegagalan dan harus mengurungkan mimpinya menjadi seorang dokter tidak lantas membuatnya putus asa dan menyerah. Ia justru berusaha ikhlas akan apa yang telah ditakdirkan untuknya, yang ternyata berbuah manis dan malah menjadi lulusan terbaik di program studi Pendidikan Matematika dengan IPK 3,92.
Iya lalu menceritakan tentang pengalamannya dimana dirinya telah mencoba beberapa tes ujian masuk kedokteran namun tidak ada yang berhasil. Bahkan saat di semester tiga ia juga masih berambisi untuk masuk di kedokteran dengan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan tetap gagal. Meskipun awalnya terasa pahit, ia mencoba ikhlas dan berusaha melihat kegagalan itu sebagai peluang untuk mengeksplor potensi dirinya yang lain.
Berawal dari menuruti keinginan kedua orang tuanya, keputusannya untuk mengambil jurusan Pendidikan Matematika di UNEJ tidaklah mudah dan ia mengaku kesulitan pada semester-semester awal perkuliahan.
“Selama ini saya fokus belajar banyak seputar biologi tetapi ternyata masuknya di matematika itu menurut saya dua hal yang berbeda, jika dengan membaca saya bisa memahami biologi tetapi untuk matematika tidak bisa, karena matematika menurut saya tidak bisa dipahami hanya dengan membaca.” ungkap putri dari pasangan Riasis dan Sumartiyah ini.
Pada kesempatan itu juga, dirinya memberikan sebuah tips belajar untuk mendapatkan nilai bagus, yaitu dengan belajar dari teman dan saling berbagi pengetahuan, terbukti kolaborasi semacam ini dapat menghasilkan pemahaman baru yang mungkin lebih mudah untuk dipahami dalam proses pembelajaran.
“Tipsnya yaitu belajar dari teman-teman, saling sharing tentang ilmu masing-masing sehingga bisa menghasilkan pemahaman baru yang mungkin lebih mudah untuk diterapkan.” pesan perempuan kelahiran tahun 2019 asal Mojokerto ini.
Selain itu pula ia juga merupakan penerima beasiswa Bank Indonesia (BI), Ia berhasil menjadi awardee beasiswa BI dan menjadi bagian dari salah satu dari 175 mahasiswa berprestasi yang terjaring beasiswa. Bahkan ia mendapatkan perpanjangan beasiswa yang awalnya hanya dua semester menjadi empat semester. Siapa sangka berawal dari sebuah kegagalan ternyata menyimpan banyak kejutan di dalamnya, kegagalan Sela untuk menjadi mahasisiwi kedokteran bukan akhir dari segalanya justru ia malah menjadi lulusan terbaik di program studi Pendidikan Matematika Universitas Jember. (dil)
Berikut data jumlah wisudawan periode IX tahun akademik 2023/2024 di setiap fakultas: