Jember 18 Mei 2024
Dalam rangka memeriahkan semarak Bulan Merdeka Belajar, Universitas Jember menggelar pameran pendidikan yang menampilkan berbagai karya menarik dan unik dari kalangan mahasiswa maupun dosen. Puluhan karya tersebut mencerminkan inovasi dan kreativitas yang tinggi, mulai dari riset dan penelitian, proyek-proyek teknologi, hingga produk wirausaha. Pameran ini tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan hasil kerja keras dan dedikasi, tetapi juga sebagai wadah untuk berbagi ilmu dan inspirasi bagi seluruh mahasiswa maupun civitas akademika. Pameran ini diadakan di Gedung Sutardjo Unej dan berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 17 hingga 19 Mei 2024.
Salah satu karya yang menarik perhatian adalah Kursi Roda Pintar yang dikembangkan oleh Center for Development of Advanced Science and Technology (CDAST) yang merupakan gabungan dari mahasiswa Teknik Elektro dan Teknik Mesin Unej. Kursi roda ini dirancang khusus untuk membantu penyandang disabilitas yang mengalami kesulitan menggerakkan tangan mereka. Kursi roda ini menggunakan kontrol suara untuk mengoperasikan roda, sehingga pengguna dapat mengarahkan kursi roda dengan mudah tanpa perlu menggunakan tangan.
Tersedia dua mode kontrol suara yakni mode Google yang memanfaatkan internet dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) lokal yang dirancang khusus untuk penyandang cerebral palsy atau pengguna dengan kemampuan berbicara terbatas. Kursi roda pintar ini juga dilengkapi fitur emergency button dan ultrasonic sensor untuk pendeteksi halangan.
Saat ditanya mengenai motivasi dalam membuat kursi roda pintar, ketua tim Muchamad Arif Hana Sasono menyampaikan perhatiannya terhadap mahasiswa yang kesulitan dalam menggerakan kursi roda.
“Saat ini kan banyak kursi roda putar yang menggunakan tangan nah itu menyulitkan teman-teman yang gak bisa menggerakan tangannya jadi kita nge provide menggunakan suara untuk teman-teman kita yang gak bisa menggerakan bagian roda,” jelas Mahasiswa S2 Pragram Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik ini.
Tak hanya itu, Ia juga menjelaskan keunggulan lain pada produknya untuk memfasilitasi kaum disabilitas selain keterbatasan gerakan fisik juga dilengkapi dengan mendeteksi suara mereka (disabilitas) yang biasanya mengalami keterbatasan berbicara.
“Kursi roda ini memang dirancang untuk mereka (disabilitas) yang juga mengalami keterbatasan saat berbicara, kami menginput suara mereka kemudian disinkronisasikan ke AI untuk diterjemahkan menjalankan alat tersebut,” imbuhnya.
Ia berharap semoga karya yang dirancang bersama timnya ini bisa menjadi terobosan yang membawa dampak signifikan bagi banyak pihak khususnya di kalangan mahasiswa.
Sementara itu, Prof. Slamin, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Jember, dalam pidato penutupan Pameran Pendidikan (19/05/2024) di Gedung Soetardjo Universitas Jember, mengatakan, pameran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa kegiatan ini merupakan output mahasiswa selama belajar yang akan diaplikasikan kepada masyarakat.
“Program ini, selain bertujuan mendukung pemerintah, produk-produk atau inovasi yang di pamerkan adalah hasil nyata sesuai bidang keilmuan yang mereka ampu, serta mereka (mahasiswa) juga dalam program ini harus terjun pada masyarakat agar dapat menemukan langsung persoalan yang ada pada masyarakat”, katanya.
Ia berharap, program MBKM ini dapat menjadi bekal para mahasiswanya dalam bermasyarakat nantinya, serta dapat mengimplementasikan keilmuannya kepada masyarakat. (dil/is)