Jember, 9 Juli 2024
Untuk mencetak regenerasi petani Indonesia berjiwa wirausaha, PPK ORMAWA HIMASETA (Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian) Universitas Jember menggelar sosialisasi Sanggar Tani muda “AKSATANI” dan launching program di Balai Desa Sukowiryo Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember pada Sabtu (06/07/2024).
Ketua Ormawa HIMASETA UNEJ Wahyu Irgi, mengatakan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Himaseta ini salah satu peserta yang lolos dan menerima pendanaan Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) dari Direktorat Belmawa Ditjen Dikti Kemendikbud Ristek. Program ini akan dilakukan secara intensif selama lima bulan yang akan berfokus pada pembentukan kelembagaan.
“Selain penyampaian tentang program sanggar tani muda AKSATANI diberikan juga buku saku yang berisikan rencana mulai dari pengetahuan umum, tujuan aksatani, dan timeline kegiatan. buku saku selaras dengan sosialisasi yang dilakukan sehingga mereka (kelompok tani) lebih dalam mengenal rencana dari sanggar tani muda AKSATANI,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pada kegiatan launching ditujukan untuk menarik komitmen keterlibatan peserta untuk menjadi bagian dari “AKSATANI” dan dilakukan juga penyerahan simbolis pembentukan “AKSATANI”.
Sementara itu, Yasaroti Ayamilah, Ketua PPK ORMAWA HIMASETA mengatakan, adanya program sanggar tani muda “AKSATANI” dapat membantu menumbuhkan semangat dan regenerasi petani muda dengan memanfaatkan komoditas pertanian potensial desa.
“Pada kegiatan ini terdapat 8 rancangan yang akan dilaksanakan di program kelembagaan sanggar tani muda “AKSATANI”, yaitu Pertanian berbasi masa kini, Pembuatan pupuk organik sebagai alternatif pupuk, Pembuatan pestisida nabati sebagai agen hayati, Optimalisasi komoditas tanama unggulan data, Membangun SDGs desa, Pengolahan produk pasca panen sebagai upaya optimalisasi nilai tambah produk pertanian, Strategi manajemen produksi dan marketing komoditas pertanian, dan Pendidikan keuangan dan peluang pasar,” ulasnya.
Pembentukan “AKSATANI” medapatkan dukungan dari Nurhadi Santoso, PPL Desa Sukowiryo, dimana ia mengungkapkan, arah pertanian saat ini sudah tidak menentu dan pemuda harus kritis dalam berfikir. Sadar atau tidak sadar dihadapkan pada darurat pangan dan politik dunia.
“Sudah tidak ada lumbung padi dan sudah tidak ada petani yang mau menyimpan padi. Maka dari itu mari sebagai generasi muda penerus bangsa sudah sepatutnya mendukung program sanggar tani muda agar regenerasi petani di desa ini dapat terwujud,” ungkapnya.
Acara sosialisasi dan launching ini dihadiri oleh Nanik Indah, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jember, Ainur Rohman, S.P., M.P. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Jember, Nurhadi Santoso, A.Md., PPL Desa Sukowiryo, Dimas Bahtara Zahrosa, S.P., M.P., Dosen Pembina HIMASETA, Ratih Apri Utami, S.P., M.Si., Dosen Pendamping PPK ORMAWA HIMASETA dan para Kelompok Tani Muda Desa Sukowiryo. (is)