Pemekasan, 17 Juli 2024,
Warga Desa Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan mendapatkan mesin (FS-UV) Filter Sinar Ultra Violet dari para peneliti di Universitas Jember, alat itu diciptakan lantaran masyarakat ini terkadang mengalami kekurangan air bersih, jika membuat sumur bor, berada pada kedalaman 30 sampai 100 meter.
Menurut Dimas B. Zahrosa, SP. MP, Ketua Tim Peneliti UNEJ menjelaskan, mesin ini diciptakan dan dirakit sendiri agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan metode 3 tabung, tabung pertama diisi dengan kain kassa, tabung ke dua diisi dengan 5 unsur pasir yaitu pasir silika, pasir mangan, pasir aktif, karbon dan ciolit, serta tabung ke 3 dilengkapi dengan fitur Ultra Violet untuk memusnahkan bakteri atau kuman dalam air, sehingga aman dikonsumsi masyarakat.
“Rekayasa mesin ini hasil kolaborasi antar Fakultas, yaitu Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik Universitas Jember, Mesin ini kami rancang sesuai kondisi air yang ada di desa ini, hasil pemetaan dan pendugaan potensi air menggunakan uji geolistrik, yang kami peroleh, kadar air yang kami teliti kurang cukup baik kondisinya, oleh karena itu, kami lengkapi selain sebagai filter skala besar, mesin ini kami lengkapi dengan fitur filter UV (Ultra Violet) untuk memusnahkan kuman didalamnya, sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat,” kata Dimas, kala ditemui di Lokasi instalasi mesin penyaring air (17/07/2024) yang didampingi 2 rekannya yaitu Saifurridzal, ST. M.Eng. Fakultas Teknik Universitas Jember dan Hasbi Mubarak Suud, S.TP. M.Si. Fakuktas Pertanian Universitas Jember.
Sementara itu, Prof. Soetriono, M.P., Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember mengatakan, proyek ini merupakan kerjasama antara Universitas Jember dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang berhasil dipetakan oleh para peneliti, produk ini merupakan implementasinya.
“Proyek Filterisasi ini merupakan Implementasi dari hasil kajian peneliti kami, yang merupakan proyek kolaborasi antara Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik, serta kerja sama antara UNEJ dan Balitbang Pemprov Jatim. Tak hanya ini saja proyek yang dilakukan di Pulau Madura ini, ada jagung hybrida, bawang merah di lahan marginal dan pengembangan tanaman kelor,” katanya.
Lalu ia juga mengungkapkan, di Desa Panaguan ini merupakan desa tandus sehingga masyarakatnya sulit mengolah lahan pertanian, yang pada akhirnya dibuatlah alat filterisasi ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
“Saya berharap, program ini berkelanjutan agar masyarakat mendapatkan manfaatnya secara langsung, dan untuk perawatan serta pendampingan, Fakultas Pertanian terus akan berkomitmen untuk kemajuan masyarakat di desa Panaguan khususnya.” tutupnya.
Daud Syamsidin, Kepala Desa Panaguan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan menyambut baik proyek ini, proyek filterisasi ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari, ia berharap proyek ini berkelanjutan dan masyarakat dapat menerima manfaatnya. (is)