18 Juli 2024
Unit Penunjang Akademik (UPA) Pengembangan Karier dan Kewirausahaan Universitas Jember bersama platform Qubisa kembali menyelenggarakan webinar karier dengan tema yang menarik. Webinar karier episode ke 432 ini mengusung tema yang dibutuhkan untuk para mahasiswa aktif Universitas Jember yaitu “Penguasaan Soft Skill bagi Mahasiswa Menghadapi Dunia Kerja atau Magang”. Terdapat dua pembicara hebat yang dihadirkan dalam webinar kali ini. Pembicara pertama merupakan alumni Universitas Jember yang saat ini telah bekerja sebagai dokter intership di Puskemes Jenggawah Kabupaten Jember, Dr. Hanifah Syahnas Haq dan pembicara kedua merupakan seorang Duta Bahasa Nasional & Part of Direktorat Penjaminan Mutu Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Asyif Awaludin Romadhoni, M.Pd. Webinar ini dipandu langsung oleh Habibie selaku host sekaligus moderator dengan dihadiri oleh 120 partisipan secara daring.
Webinar karier diawali dengan sambutan sekaligus pembukaan acara dari Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember, Dr. Fendi Setyawan, S.H., M.H. Dalam sambutannya tersebut, Bapak Fendi mengucapkan rasa terimakasih kepada QuBisa yang telah menyelenggarakan acara webinar yang sangat bermanfaat bagi para mahasiswa, kerjasama dengan Unit Penunjang Akademik (UPA) Pengembangan Karier dan Kewirausahaan Universitas Jember.
“Terimakasih saya sampaikan atas nama institusi atas kerjasama yang dijalin dengan sangat baik dengan QuBisa yang sudah begitu sangat baik mengelola forum ini yang bermanfaat bagi mahasiswa.” ucap Fendi yang kemudian membuka acara webinar karier.
Sesi selanjutnya dalam webinar karier episode ke-432 merupakan sharing dengan salah satu alumni Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Dr. Hanifahh Syahnas Haq. Yang akrab dipanggi Hani semasa kuliah tergolong mahasiswa yang aktif dalam salah satu Unit Kegiatan Mahassiwa (UKM) CIMSA (Center for Indonesian Medical Students Activities) Universitas Jember bagian sexsual dan reproduksi khususnya HIV. Dalam sharing-nya, Hani juga membagi sedikit tips dan trik agar bisa lulus kuliah tepat waktu.
“Yang pertama yaitu mendekati dosen yang aktif dalam penelitian. Yang kedua, berkolaborasilah dengan dosen dalam proyek penelitian sehingga dapat menekan biaya penelitian nantinya. Yang selanjutnya, teman teman harus sabar dan semangat ketika mendapatkan revisian dosen yang biasanya sangat detail ketika ada yang salah.” ucap Hani dalam sesi sharing-nya.
Hani juga membagikan cerita selama menangani pasien. Terkadang saya sebagai dokter di puskesmas mendapatkan pasien yang tiba–tiba meminta surat rujukan padahal belum dilakukan pemeriksaan kepada pasien. Jadi saya sebagai dokter harus sabar menghadapi hal tersebut dan menjelaskan secara baik–baik kepada pasien. Hani juga pernah menceritakan dimana ada seorang pasien yang memeriksakan anaknya dan harus melakukan self – diagnose atas penyakit yang dialaminya si anak tersebut. Sebagai dokter, Hani tidak langsung menelan mentah mentah diagnosa tersebut, Hani harus melakukan meng-cross check mengenai hal tersebut. Disaat seperti inilah softskill seperti critical thingking saat diperlukan untuk menghindari salah diagnose. “Dalam menyelesaikan kasus, softkill, critical thingking itu sangat penting, agar kita tidak salah dalam mendiagnosa.”, ujar Hani.
Setelah sesi sharing dengan alumni dilanjutkan dengan pemaparan materi. Pemaparan materi disampaikan langsung oleh Asyif Awaludin Romadhoni. Asyid merupakan salah satu staf di Direktoraat Penjamin Mutu UNY yang saat ini menempuh pendidikan S-3 diumur yang masih belum genap 30 tahun. Dalam pemaparan materinya, Asyif menjelaskan bahwa kita saat ini sedang dihadapkan oleh banyak perubahan di segala aspek. Oleh karena itu, kita harus mengasah kemampuan, skill, baik softskill dan hardskill sebagai solusi untuk menghadapi tekanan atas perubahan yang ada. Asyif menekannya bahwa pengembangan diri perlu untuk dilakukan.
”Untuk itu temen temen perlu mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan kita masing–masing.” pesan Asyif dalam pemaparan materinya.
Asyif juga memaparkan pentingnya kemampuan adversitas dalam dunia kerja. Kemampuan adversitas sendiri adalah kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi masalah. Selain itu, Asyif juga menambahkan pentingnya afirmasi diri untuk memotivasi diri bahwa kita mampu menghadapi dan menyelesaikan suatu masalah. Menurut Asyif, dalam menghadapi kenyataan dunia kerja, mengembangkan kemampuan softskill sangatlah penting, karena dengan kemampuan tersebut kita dapat mengubah sisi kompetitif dalam dunia kerja menjadi kolaboratif yang sangat diperlukan di era sekarang. Dalam akhir sesi pemaparan materinya, Asyif berpesan, ”Mari mengembangkan sisi adversitas dan jadi pribadi yang resilient.” (ani)