Cicipi Kopi Vanilla premium khas Aileu Timor Leste, Mahasiwa Unej dalam kkn Kolaboratif Internaional Gali Potensi Ekonomi Pariwisata di Perkebunan Dili Vanilly

Rabu, 7 Agustus 2024

Sepuluh mahasiswa Universitas Jember yang tergabung dalam program KKN Internasional di Timor Leste mengunjungi objek wisata Posada Txiriboga Aileu Dili Vanili. Dengan penuh dampingan oleh Kepala Desa Aileu, tim KKN kolaboratif memulai aktivitas perjalanan dari kantor pos menuju lokasi wisata yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 10 hingga 20 menit dengan berjalan kaki. Keberangkatan tersebut dimulai pukul 11.00 WIB.

Mahasiswa disambut hangat oleh manager perkebunan Dili Vanilly, Frederico De Jesus Mesquita, perusahaan pariwisata setempat. Frederico yang kerap dipanggil Rico mengenalkan kepada seluruh tim prosesi produksi vanila mulai dari proses penanaman hingga pasca panen.

Rico menekankan prosesi mendalam tentang budidaya vanili, adanya varietas vanili juga menjadi aware penting dalam menentukan kualitas terbaik vanila.

Rico menjelaskan, proses pemetikan vanila tidak serta merta namun membutuhkan waktu 9 bulan atau buah yang sudah sedikit menguning.
Selain itu rico juga menjelaskan pengeringan di kebun Dili Vanilly dengan metode sederhana, yakni di jemur di lahan luas.


“Budidaya Vanila terbaik terletak di Madagaskar, kami juga menerapkan sistem di sana, seperti membedakan adanya tiga grade, A, B, dan C, dengan harga pasar global yang diatur oleh negara Madagascar,” ucap Rico, Rabu 07 Agustus 2024 di Dili Vanilly, Aileu, Timor Leste.

Mahasiswa Unej beserta tim KKN Kolaboratif Internaional menemukan tantangan besar, ternyata alasan produksi vanila di Dili tidak begitu besar karena petani vanili memproduksi vanila kurang dari waktu panen. Sehingga kualitas vanila yang didapatkan juga bisa dibilang kurang maksimal.

“1 kg vanili grade A dihargai lebih daru US$ 100, namun petani di sini justru menjual vanili cacat yang memiliki harga dibawah rata-rata,” ujar Rico.

Setelah meninggalkan area vanili, observasi dilanjutkan ke perkebunan kopi. Kopi yang dikembangkan Dili Vanilly berjenis Arabika. Rico menjelaskan kendala terbesar dihadapi oleh petani kopi di Timor Leste, seperti musim panen singkat akibat iklim yang berganti setiap tahun.

Rico mengajak sejumlah mahasiswa kkn kolaboratif internaional ke private camp yang dikelola oleh mereka di sana. 10 mahasuswa Unej beserta tim kkn juga disuguhi produk kopi vanila hasil produksi Dili Vanilly.

Dikala memamerkan produk kopi khasnya, Rico juga memperkenalkan produk lain seperti kopi arabika original dan kopi kayu manis.

Pengalaman ini memberikan wawasan berharga bagi mahasiswa KKN tentang industri vanili dan kopi di Timor Leste, memperkaya pengetahuan dalam bidang pertanian dan pariwisata.

Skip to content