Jember, 10 Agustus 2024
Dalam rangka program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Internasional, mahasiswa dari berbagai universitas, termasuk Universitas Jember, mengadakan demonstrasi memasak MPASI (Makanan Pendamping ASI) di Timor Leste. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat setempat mengenai pentingnya gizi seimbang bagi bayi dan balita, serta memanfaatkan bahan pangan lokal yang mudah diakses, khususnya di Dusun Tarhiti dan Mauruasa, Timor Leste.
Cholis Afandi, koordinator tim dari Universitas Jember, menjelaskan, dalam demonstrasi memasak kali ini, tim memilih bola-bola ubi sebagai salah satu pilihan MPASI yang kaya akan protein dan nutrisi. “Kami memilih ubi sebagai bahan utama karena jumlahnya yang melimpah di daerah ini dan harganya yang ekonomis. Ubi kukus yang telah dihancurkan dicampur dengan tepung terigu, tepung maizena, gula, garam, dan sedikit susu kental manis. Adonan tersebut kemudian dibentuk menjadi bola-bola seperti bakso, dan untuk menambah cita rasa, kami mengisi bola-bola ubi dengan selai cokelat. Dengan tekstur yang lembut dan rasa manis, kami berharap MPASI ini akan lebih disukai oleh anak-anak,” ujar Cholis Mahasiswa Keperawatan Universitas Jember, kala dihubungi Humas Universitas Jember (10/08/2024).
Selain demonstrasi memasak, kegiatan KKN ini juga dilengkapi dengan layanan pengecekan kesehatan gratis, berupa pengecekan tekanan darah bagi para peserta penyuluhan. Warga menyambut dengan antusias layanan ini, bergiliran memeriksakan diri kepada mahasiswa yang memiliki latar belakang di bidang kesehatan.
Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Universitas Jember, Hermanto Rohman, S.Sos., M.PA., menekankan pentingnya kegiatan ini bagi masyarakat setempat. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi juga memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diterapkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak mereka,” ungkapnya.
Program KKN Kolaboratif Internasional ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama lintas negara dalam memajukan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan dan layanan kesehatan. Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan dan diperluas cakupannya di masa mendatang.(is)