Unik! Mahasiswa UNEJ Kampanyekan Produk Inovasinya dengan Olahraga Bulutangkis di Desa Suci Jember

Jember, 23 Agustus 2024
Mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) kembali menunjukkan kreativitas mereka melalui kampanye produk inovatif yang digelar dengan cara unik, yaitu melalui olahraga bulutangkis di Desa Suci, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Acara yang bertajuk “Slametan Tretan Dibik” ini diselenggarakan oleh Tim PPK Ormawa UKMO Bulutangkis UNEJ, yang terdiri dari gabungan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebagai media untuk memperkenalkan dua produk inovatif yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.

Acara ini dibuka oleh Dr. Fendi Setyawan, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Prof. Yuli Witono, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember, Ir. Giyarto, M.Sc. Wakil Dekan III Fakultas Teknologi Pertanian UNEJ, Bayu Aprilianto, SE.,MAk. Tim Task Force PPK ormawa UNEJ, Abbad Dirgantara Ketua UKMO Bulutangkis UNEJ, serta Akhmad Suyuthi, M.Pd.I., Kepala Desa Suci. Selain itu, perwakilan PKK dan tokoh masyarakat Desa Suci, acara ini di gelar di Balai Desa Suci, Kecamatan panti, Kabupaten Jember (23/08/2024).

Dr. Fendi Setyawan, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember, kala memerikan sambutan sekaligus membuka acara.

Prof. Yuli Witono dalam wawancaranya dengan awak media mengatakan, sangat mengapresiasi inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa UNEJ. Menurutnya, inovasi ini merupakan capaian yang sangat realistis, konkret, dan solutif dalam menghadapi permasalahan yang kompleks di masyarakat.

“Di bawah bimbingan dosen pendamping dan dukungan Universitas Jember, kegiatan ini memberikan energi besar dan multiplier effect bagi masyarakat, serta memberikan dampak positif dalam menyelesaikan masalah yang ada,” ujarnya.

Prof. Yuli Witono, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember kala diwawancarai awak media

Salah satu inovasi yang menjadi sorotannya adalah Snack BOSKA, yang terbuat dari biji karet. Prof. Yuli menambahkan bahwa meski ini merupakan langkah awal, perlu ada pengujian lebih lanjut terkait aspek nutrisi, preferensi konsumen, dan kemudahan produksi agar produk ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, khususnya di Desa Suci.

Sementara itu, Elen Behtania Pasaribu, Ketua Pelaksana PPK Ormawa UKMO Bulutangkis UNEJ, dalam kesempatan yang sama menjelaskan, alasan memilih biji karet sebagai bahan baku snack. “Masyarakat sering menganggap biji karet hanya sebagai limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi. Melalui inovasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa limbah ini sebenarnya memiliki potensi besar jika diolah dengan benar,” jelanya. Ia juga memaparkan tahapan produksi yang melibatkan proses penghilangan zat racun (pestisida) hingga produk tersebut aman untuk dikonsumsi.

Elen Behtania Pasaribu, Ketua Pelaksana PPK Ormawa UKMO Bulutangkis UNEJ, kala diwawancarai awak media.

Lalu ia menambahkan, selain Snack Biji Karet yang diberi nama BOSKA, tim PPK Ormawa UKMO Bulutangkis UNEJ juga memperkenalkan produk Bosca Herbs, sebuah minuman berbahan dasar kulit kopi yang dipadukan dengan rempah-rempah pilihan. “Produk ini dirancang untuk memanfaatkan limbah kulit kopi, sekaligus memberikan cita rasa yang unik dan kaya manfaat,” imbuhnya.

Winda Amilia, S.TP., M.Sc., Dosen pendamping PPK Ormawa UKMO Bulutangkis UNEJ juga menyatakan kebanggaannya terhadap kreativitas mahasiswa dalam menciptakan produk yang tidak hanya inovatif, tetapi juga ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat. “Dengan adanya produk seperti BOSKA dan Bosca Herbs, kami berharap masyarakat Desa Suci dapat lebih terbantu dalam meningkatkan nilai ekonomi dari bahan-bahan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, Produk ini dirancang untuk memanfaatkan limbah kulit kopi, dengan cita rasa unik dan kaya manfaat dan juga memberdayakan masyarakat di perbatasan hutan ini, untuk menyediakan bahan baku sekaligus memproduksinya.

“Acara “Slametan Tretan Dibik” ini menjadi bukti bahwa olahraga dapat dijadikan sebagai media kampanye yang efektif dan menarik untuk memperkenalkan inovasi kepada masyarakat. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.” pungkasnya.(is)

Skip to content