Jember, 4 September 2024
Siti Maisaroh, seorang wisudawan Universitas Jember dari Fakultas Pertanian (FAPERTA) berhasil mengembangkan dirinya dengan mencoba kreatifitas dalam bidang bisnis. Perempuan yang telah lulus dari Universitas Jember dan mengikuti wisuda periode 2 tahun akademik 2024/2025 ini mengaku menyisihkan sebagian uang dari beasiswa Kartu Indonesia Pintar – Kuliah (KIP-K) untuk memulai bisnis.
Mai, panggilan akrabnya, berasal dari keluarga sederhana, ia merupakan mahasiswa angkatan 2020 yang pada saat itu merupakan masa Covid-19. Kebijakan menjaga jarak dan banyak membuat perkuliahan dilaksanakan secara daring membuatnya putar otak, yaitu beternak domba di rumah. Ia sisihkan sebagian beasiswanya untuk beternak.
“Prinsip saya adalah kuliah dengan beasiswa tanpa membebani kedua orang tua. Jujur, sejak kecil hobi saya memang di bidang peternakan. Hal ini menjadikan saya tertarik dan ingin berkontribusi pada sektor pertanian. Ilmu dari kuliah saya terapkan pada pakan ternak domba dengan fermentasi pakan dari limbah bonggol jagung,” ungkap Siti.
Selain bisnis ternak, ia juga mencoba terjun di bidang pertanian dengan melakukan sewa lahan untuk ia kembangkan sendiri, “Saya juga mencoba merambah bidang pertanian, sewa lahan 1/4 hektar kemudian saya tanami jagung dan tembakau. Namun setelah masa panen, pertanian saat itu mengkhawatirkan, harga di pasaran dan biaya produksi pupuk mahal, sehingga saya menyadari yang dialami oleh petani saat ini. Di balik itu alhamdulillah sampai saat ini produktivitas stabil,” imbuhnya.
Mai mengaku bahwa perjalanan ini bukanlah tanpa tantangan, “Gagal berkali-kali itulah saya, sempat terlilit hutang namun alhamdulillah akhirnya bisa melunasi. Kunci dari saya adalah terus berusaha dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta jangan mudah menyerah,” ungkapnya.
Hal ini didukung oleh pernyataan Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna dalam sambutan wisudanya dengan berpesan terhadap mahasiswa yang mendapatkan beasiswa KIP-K, “Bagi mahasiswa penerima KIP-K harusnya memiliki kepekaan sosial yang lebih. Jika kalian berhasil, kalian sekolah mendapatkan bantuan dana dari rakyat Indonesia dan lulus nanti bakal harus mempunyai kepekaan sosial. Anda harus memerhatikan masyarakat yang kurang beruntung, angkat mereka menjadi masyarakat yang beruntung karena itulah prinsip KIP.”
Ke depannya, Mai akan mengajak anak muda untuk terus berinovasi, “Harapan saya untuk kedepannya ingin mengajak anak muda untuk terus maju dan berinovasi di bidang peternakan seperti ternak domba yang saya lakukan,” pungkasnya. (dil)