Jember, 10 September 2024
Dalam rangka acara puncak AGRIFEST 2024, UKKM Agritechship Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember (UNEJ) menggelar bazar yang mampu menampilkan kolaborasi antara Universitas Jember dengan masyarakat umum, bertempat di double way FTP UNEJ Selasa (10/09/2024).
Dalam sambutannya Giyarto, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengungkapkan kegiatan ini selain sebagai ajang untuk memberikan ruang bagi para mahasiswa dan masyarakat juga untuk memberikan informasi sekaligus memperkenalkan FTP kepada calon-calon mahasiswa.
Ia berkata dengan mengusung tema “Menciptakan Generasi Z yang Kreatif & Inovatif dalam Berwirausaha” bazar ini menghadirkan berbagai pameran produk unggulan mahasiswa dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
“Di antaranya stand-stand mahasiswa menawarkan inovasi dalam bidang pangan dan agrikultur, mulai dari produk makanan olahan hasil pertanian organik yang dapat mendorong kreativitas dan wirausaha di kalangan generasi muda.” ujarnya.
Salah satunya “Pastel Melati”, camilan pastel isi abon sapi yang terbuat dari campuran 50% tepung terigu dan 50% tepung Modified Cassava Flour (Mocaf) alias tepung singkong hasil fermentasi. Produk ini dirancang untuk menghasilkan makanan yang lebih tinggi serat dibandingkan tepung terigu biasa. Produk dari mahasiswa FTP ini terinspirasi dari banyaknya camilan yang masih mengandung minyak berlebih sehingga tidak baik untuk kesehatan.
“Pastel Melati dibuat dari tepung mocaf yang lebih sedikit menyerap minyak saat digoreng, kaya serat, bebas gluten, dan mudah difortifikasi. Kami ingin menghadirkan camilan yang enak namun tetap sehat untuk masyarakat.” jelas Nadia Nurhaliza salah satu mahasiswa UKKM FTP.
Selain pastel melati, produk inovatif lainnya yang turut dipamerkan adalah “Dodol Ubi Ungu” sebuah inovasi untuk mensupport UMKM masyarakat khususnya daerah produksi dodol di Bondowoso, yang memiliki banyak hasil panen ubi dan singkong.
“Jika biasanya dodol terbuat dari tepung beras ketan biasa, kita menghadirkan inovasi dodol varian baru yaitu ubi ungu sekaligus untuk mendukung hasil panen masyarakat yang dapat memajukan UMKM mereka.” jelas Nadia Nurhaliza saat ditemui pada gelaran bazar.
“Selain itu, mengingat Bondowoso dikenal sebagai sentra produksi tape, kami juga menginisiasi pembuatan dodol tape sebagai solusi untuk mengatasi tape yang tidak laku di pasaran. Dengan inovasi ini, tape dapat diolah menjadi produk yang lebih tahan lama dan memiliki nilai tambah ekonomi,” pungkasnya.
Acara ini diikuti oleh total 15 stand dari bermacam-macam tenant yang menghadirkan banyak bidang mulai dari pangan hingga inovasi produk berbasis lingkungan. (dil/nil)