Kolaborasi 5 Fakultas, Tim UNEJ Raih Second Place Award dalam Ajang Internasional The 19th APRU Multi-Hazards Symposium 2024 di NTU Taiwan

Jember, 3 Oktober 2024

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Universitas Jember di ajang internasional The 19th APRU Multi-Hazards Symposium 2024, yang diselenggarakan di National Taiwan University, Taipei, Taiwan pada tanggal 1-3 Oktober 2024. Acara ini diikuti oleh 52 finalis dari 10 negara, termasuk Amerika Serikat, Nigeria, Cina, Taiwan, Meksiko, Jepang, India, Singapura, Filipina, dan Indonesia, yang berfokus pada inovasi penanggulangan bencana dengan tema “Forging Sustainable and Resilient Futures: Science, Technology, and Innovation for Disaster Risk Reduction.”

Simposium ini membahas integrasi ilmu pengetahuan dan teknologi inovatif seperti Artificial Intelligence (AI), big data, Geographic Information System (GIS), sistem peringatan dini, analisis dampak bencana, serta penilaian risiko. Simposium ini juga mengangkat isu perubahan iklim global dan meningkatkan efektivitas strategi pengurangan serta manajemen risiko bencana.

Tim Universitas Jember, yang merupakan kolaborasi dari lima fakultas, mengirimkan lima judul abstrak, tiga di antaranya berhasil lolos ke tahap final dan diundang ke Taipei untuk mempresentasikan ide mereka dalam bentuk poster. Salah satu dari tiga judul tersebut, berjudul “Integrating Geomythology for Geoconservation in the Ijen UNESCO Global Geopark” berhasil meraih Juara 2 atau Second Place Award.

Dalam presentasinya, tim memaparkan temuan-temuan mereka mengenai hubungan antara mitologi masyarakat sekitar dengan kondisi geologi di kawasan Ijen Geopark. Kisah-kisah legenda seperti Damar Wulan dan Menak Jinggo, Nyi Roro Kidul, serta Prabu Tawang Alun ditampilkan sebagai contoh bahwa Geomythology dapat dimanfaatkan sebagai pendekatan inovatif untuk upaya pelestarian geologi.

Penelitian ini menggabungkan tiga pendekatan utama: Survei Geologi, Studi Etnografi, dan Pengumpulan Data Mitos. Survei geologi dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi unsur dan struktur geologi, menilai histori geologi di masa lalu, serta potensi kerusakan di masa depan. Data geologi dikumpulkan melalui teknik survei, observasi, dan pemetaan tanah batuan di kawasan Ijen Geopark. Sementara itu, studi etnografi dan pengumpulan data mitologi dilakukan melalui wawancara kualitatif serta observasi partisipatif terhadap aspek budaya dan ritual masyarakat lokal di kawasan tersebut.

Analisis data dilakukan menggunakan pendekatan analitik tematik dengan bantuan perangkat lunak VosViewer, yang memetakan hubungan antara narasi mitologi dan tindakan geokonservasi yang dilakukan oleh masyarakat.

Sebagai hasil akhir, tim Universitas Jember merancang prototipe GeoLore, sebuah peta interaktif yang mengintegrasikan data mitologi dengan situs geologi di kawasan Ijen. Prototipe ini dapat diakses di situs https://unej.id/GeoLoreinteractivemap.

Tim mahasiswa Universitas Jember terdiri dari Dhimas Rizky Handoko (Fakultas Keperawatan), Nayla Adila Taqiyya (Fakultas MIPA), M. Ardy Ardan (Fakultas Teknik), Aura Zahra Cintarry Bintang Pamungkas (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), dan Annisa Luthfi Zakiya (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Mereka dibimbing oleh Ir. Welayaturromadhona, M.Sc (Dosen Fakultas Teknik) dan Arif Mohammad Siddiq, S.Si., M.Si (Dosen Fakultas MIPA).

Nayla Adila Taqiyya menyampaikan rasa bangganya, “Kami merasa sangat bangga bisa membawa nama Universitas Jember di kancah internasional. Melalui proyek ini, kami ingin menunjukkan bahwa kearifan lokal berupa mitologi bisa menjadi pendekatan inovatif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, terutama di kawasan Geopark.”

“Kami berharap di masa depan mahasiswa Universitas Jember dapat semakin bangga terhadap kearifan lokal yang ada di sekitar mereka. Kearifan lokal tidak hanya memiliki nilai di lingkungan sekitar, tetapi juga relevan dalam isu-isu global. Cara nenek moyang kita menyelesaikan berbagai masalah ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu memberikan solusi yang berkelanjutan hingga saat ini. Pemikiran ini perlu diperkenalkan dan disebarluaskan di tingkat internasional,” ucap Ardy Ardan.

Dosen pembimbing, Welayaturromadhona, menambahkan, “Kerja keras dan dedikasi mereka luar biasa. Kami berharap, hasil penelitian ini bisa memberikan kontribusi nyata tidak hanya bagi ilmu pengetahuan, tetapi juga bagi pelestarian Geopark di Indonesia.”

Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama tim dan universitas, tetapi juga menunjukkan komitmen Universitas Jember dalam mendorong kolaborasi lintas fakultas dan penelitian yang berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

Skip to content