Jember, 8 Oktober 2024
Hubungan kerja sama antara Indonesia dan Thailand makin erat, khususnya kerja sama di bidang pendidikan tinggi. Hal ini tampak pada pertemuan antara Dewan Rektor Perguruan Tinggi Thailand (Council of University President of Thailand) dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) Indonesia atau Council of Rector of Indonesia State University (CRISU). Untuk pertemuan CUPT-CRISU kelima belas tahun ini digelar di kampus Prince Songkla University Hat Yai, Thailand selama dua hari (3-4/10/2024). Tahun ini para rektor dari dua negara tersebut membahas prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG) dalam menjalankan organisasi perguruan tinggi.
Menurut Rektor Universitas Jember (UNEJ) yang turut hadir dalam pertemuan CUPT-CRISU, prinsip ESG kini mulai menjadi acuan dalam menjalankan roda organisasi perguruan tinggi, lembaga pemerintah bahkan dipakai oleh perusahaan swasta. Pasalnya prinsip ESG mengedepankan faktor lingkungan, sosial dan tata kelola yang baik dalam setiap pembuatan kebijakan atau program. Pilihan memperhatikan faktor lingkungan, sosial dan tata kelola yang baik didasari atas perubahan dunia saat ini akibat perubahan iklim dan perubahan sosial di masyarakat, serta tuntutan bagi lembaga publik maupun swasta untuk mendengarkan pendapat publiknya.
“Sebagai contoh sederhana saja dalam membangun gedung, kita wajib mempertimbangkan aspek lingkungan semisal mempertahankan kawasan hijau, penggunaan energi terbaharukan, ramah difabel hingga memikirkan dampaknya bagi masyarakat sekitar. Dan UNEJ sudah merintis dengan komitmen untuk menjadikan kampus sebagai kawasan hijau yang menyuplai oksigen bagi warga Jember sekaligus menjadi fasilitas umum yang nyaman,” jelas Iwan Taruna.
Selain menghadiri ajang pertemuan CUPT-CRISU, kesempatan bertemu kolega dari negeri Gajah Putih dimanfaatkan pula untuk menjalin kerja sama. Kali ini delegasi UNEJ bertemu dengan Rektor Chiang Mai University, Profesor Pongruk Sribanditmongkol yang juga Ketua CUPT. Pertemuan juga digelar dengan pimpinan Prince Songkla University, Asian Institute of Technology dan beberapa perguruan tinggi Thailand lainnya.
“Kami ingin memperkuat jaringan kerja sama dengan perguruan tinggi Thailand khususnya di bidang pertanian dan perkebunan yang secara umum sudah lebih maju. Sebab sesuai dengan visi dan misi UNEJ yang memang fokus pada pengembangan pertanian dan perkebunan industrial,” imbuh Iwan Taruna yang juga menyelesaikan studi lanjutnya di AIT Thailand.
Selain bertemu kolega, delegasi UNEJ yang terdiri dari Rektor dan Wakil Rektor I bidang Akademik berkunjung ke KBRI di Bangkok guna bertemu Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Cyti Daniela Aruan. Menurut Wakil Rektor I Prof. Slamin, kunjungan kepada Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI dalam rangka melaporkan dan membahas beragam program yang sudah dan akan dilaksanakan oleh UNEJ bersama perguruan tinggi di Thailand.
“UNEJ menawarkan studi Pascasarjana bagi mahasiswa Thailand dengan skema beasiswa parsial. Tidak hanya bagi mahasiswa di Thailand saja, namun juga bagi peminat asal kamboja dan Myanmar,” jelas Prof. Slamin. (iim)