Jember, 15 Oktober 2024
Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) kembali menyelenggarakan Tegalboto Memanggil 3 dengan mengadakan kegiatan Jurnalistik Coaching Clinic (JCC) yang juga sebagai rangkaian Dies Natalis ke 60 Universitas Jember. Bertempat di Gedung Auditorium Universitas Jember Selasa (15/10/2024), acara ini dihadiri oleh para jurnalis senior dan profesional media nasional sebagai narasumber.
Menurut Wakil Ketua KAUJE Korwil Jawa Timur, Muhammad Sholeh, program Tegalboto Memanggil merupakan ajang silaturahmi para alumni dengan civitas akademika UNEJ yang kemudian bersinergi untuk seluruh masyarakat. Mendatangkan para alumni yang berpengalaman di bidangnya, para senior ini nantinya akan membagikan ilmunya para sivitas akademika Universitas Jember.
“KAUJE merupakan wadah silaturahmi untuk berjejaring sehingga dapat membentuk jiwa korsa yang nantinya dapat bermanfaat bagi kita semua. Event TM 3 ini merupakan bentuk kepedulian alumni untuk almamater tercinta dan untuk seluruh masyarakat,” tuturnya.
Selaras dengan hal tersebut Rektor UNEJ Iwan Taruna turut menyampaikan harapannya terkait dengan serangkaian program Tegalboto Memanggil 3, “Dengan adanya acara ini, kita dapat menunjukkan bahwa meskipun Universitas Jember berada di daerah yang jauh dari pusat kota, tetapi kita memiliki alumni yang luar biasa dan berprestasi di berbagai bidang. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat memberikan inspirasi dan kontribusi bagi kemajuan kita semua.”
Rektor juga menambahkan, “Sebagai alumni, tentu sudah menjadi tanggung jawab untuk memberikan manfaat kepada almamater, baik melalui jejaring, pengalaman, maupun kontribusi lainnya. Seperti halnya moderator kita bapak Marsudi Nurwahid yang akan memandu diskusi kita hari ini beliau juga merupakan alumni Universitas Jember yang saat ini menjadi Direktur Jawa Pos, sungguh luar biasa,” imbuhnya.
Acara Jurnalistik Coaching Clinic (JCC) menghadirkan narasumber-narasumber yang beragam dan tentunya siap berbagi ilmu kepada para juniornya yang telah memenuhi Gedung Auditorium untuk mendapatkan pelatihan dan keterampilan praktis dalam bidang jurnalistik.
Salah satu materi yang disampaikan oleh narasumber jurnalis senior dari Majalah Tempo, Agung Sedayu, memberikan materi tentang Jurnalisme Investigasi. Menurutnya, liputan investigasi harus mampu membawa perubahan, terutama dalam mengungkap fakta yang sering kali disembunyikan. Agung juga menekankan pentingnya integritas jurnalis, terutama dalam menyampaikan kebenaran kepada publik.
“Jurnalis harus mengabdi kepada fakta dan kebenaran,” ujar Agung. Ia juga menjelaskan bahwa jurnalis memiliki peran penting sebagai filter informasi, menyaring mana yang benar dan mana yang salah, serta menjaga independensi dalam bekerja.
Berbeda dengan Agung Sedayu yang menyampaikan mengenai Jurnalisme Investigasi, Khudori yang merupakan seorang kolumnis menyampaikan materi tentang “Penulisan Kolom Ilmiah Populer”. Khudori menjelaskan cara menjadi penulis yang baik salah satunya dengan cara mengenali minat, seorang penulis perlu mengenali minat mereka untuk membuat tulisan yang lebih terarah, fokus dan berdampak. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menyebarluaskan tulisan untuk konsumsi publik, karena tulisan yang tidak dibagikan tidak akan memberi manfaat bagi masyarakat.
“Penyebaran tulisan itu penting, jangan menulis hanya untuk disimpan sendiri, karena orang lain tidak akan tau dan tidak bisa berdampak untuk publik, penyebaran tulisan juga merupakan bentuk tanggung jawab kita sebagai penulis terhadap karya kita, terlepas nanti tulisan kita akan direspon positif atau negatif,” jelas Khudori.
Setelah sesi pemaparan materi terdapat sesi diskusi dengan narasumber, para audiens yang notabene nya merupakan junior mereka aktif bertanya terkait dengan masing-masing bidang yang disampaikan. Dengan begitu peserta mendapatkan kesempatan untuk mendalami berbagai aspek dunia jurnalistik melalui paparan yang disampaikan oleh seniornya baik dalam sesi pemaparan maupun diskusi. (dil/nil)