Malang, 16 Oktober 2024
Universitas Jember (UNEJ) yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dan Kepala Unit Penunjang Akademik (UPA) Pengembangan Karier dan Kewirausahaan hadiri semiloka program Wirausaha Merdeka (Forum Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia/MRPTNI) Tahun 2024 di Universitas Brawijaya. Semiloka ini bertema “Masa Depan Kewirausahaan Hijau: Integrasi AI dan Model Bisnis Berkelanjutan”. Semiloka berlangsung selama 2 hari, hari kedua berlangsung di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya ini diawali dengan Welcoming Dinner di Koridor Rektorat Universitas Jember lantai 1 di hari pertama (15/10/2024).
Pembukaan acara diawali dengan sambutan Rektor Universitas Brawijaya Prof.Widodo.,S.Si.,M.Si.,PhD.Med.Sc. Dalam Sambutannya, Prof Widodo menyampaikan MRPTNI menjadi event rutin yang diselenggarakan setiap Perguruan Tinggi dengan output policy brief pengembangan pendidikan kewirausahaan untuk mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Semiloka dilanjutkan sambutan sekaligus pembukaan acara oleh Plt. Ketua MRPTNI yakni Prof.Dr.Ir.Eduart Wolok,ST.,MT. Prof Eduart dalam sambutannya berharap semiloka berdampak kemajuan pendidikan di Indonesia melalui wirausaha merdeka.
Keynote Speaker 1 adalah Prof.Dr.rer.nat.Abdul Haris,M.Sc , Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek RI yang menyampaikan materi “Kebijakan Strategis Pendidikan Tinggi dalam Mendukung Masa Depan Kewirausahaan Hijau” dilanjutkan Keynote Speaker 2 Prof.Dr.Sri Suning Kusumawardani,ST.,M, Direktur Belmawa Kemendikbudristek RI dengan materinya “Sinkronisasi Pembelajaran Kewirausahaan Mahasiswa dalam Kebijakan Perguruan Tinggi”. Salah satu kebijakan dari kemendikbudristek adalah wirausaha merdeka, yang terdiri dari 3 tahap yakni pre immersion, immersion dan post immersion.
Tahap Pre-Immersion ini membekali mahasiswa agar memiliki pengetahuan dasar kewirausahaan serta terjadi peningkatan mindset wirausaha melalui ide bisnisnya. Dilanjutkan dengan Tahap Immersion untuk memfasilitasi mahasiswa belajar dan mendapatkan pengalaman secara nyata (onboarding) dari UKM dimana mereka magang. Pada tahap ini diharapkan mahasiswa mampu membuat model bisnis serta melakukan prototyping. Tahap terakhir adalah Post-Immersion, dimana mahasiswa akan mendapatkan pendampingan secara intensif sehingga memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan.
Semiloka Program Wirausaha Merdeka dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan 4 narasumber yang dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama menghadirkan Founder, President & Chief Executive Officer Sariraya Co.,Ltd dan dosen UB yakni Prof.Ir. Arifin Noor Sugiharto,M.Sc.,Ph.D. Prof Arifin Noor Sugiharto mengungkapkan tantangan dalam pengembangan jagung Brawijaya Nusa adalah : Maintenance genetika varietas yang telah dibuat sama beratnya dengan membuat varietas, klastering wilayah produksi dimana jarak 3 kilometer jagung bisa terkontaminasi melalui persilangan, dan adopsi inovasi teknologi oleh petani dan property right. Benih Jagung Brawijaya Nusa ini telah memasuki tahap komersialisasi dan berguna bagi banyak pihak melalui kemitraan industri untuk memperluas market.
Selain menyimak paparan materi dari narasumber, kesempatan ini dimanfaatkan oleh wakil rektor III UNEJ dan kepala UPA Pengembangan Karier dan Kewirausahaan untuk mengunjungi pameran yang menghadirkan berbagai stand inspiratif yang sebagian menyuguhkan produk yang dihasilkan oleh mahasiswa yang layak jual serta melihat dari dekat produk unggulan Universitas Brawijaya yang dikelola oleh Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains dan Teknologi Universitas Brawijaya.
Sesi kedua menghadirkan Dias Satria,SE.,M.App.Ec.,PhD dan President of Chickin Indonesia. President of Chickin Indonesia mengungkapkan dengan memanfaatkan AI, para peternak bisa mengakses permodalan, teknologi hingga pemasaran untuk meningkatkan profitnya. Dengan AI peternak bisa menghemat biaya input pula.
Semiloka ini menjadi penting menurut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember. Dengan semiloka Program Wirausaha Merdeka dapat menumbuhkan jiwa semangat kewirausahaan di kalangan Mahasiswa” demikian ungkap Dr. Fendi Setyawan, SH.,MH. Tahapan akhir lokakarya Wirausaha Merdeka adalah Sidang Komisi dan ditutup dengan sidang pleno.
Pada sidang pleno, wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember memberikan pandangannya. Untuk mewujudkan tumbuhnya wirausahawan muda diperlukan (1) Penguatan kurikulum kewirausahaan hijau yang terintegrasi dengan kurikulum perkuliahan; (2) Pengembangan Kewirausahaan Hijau berbasis pada Hibah Mahasiswa (Grand Competitive); (3) Kewirausahaan Hijau sebagai tugas akhir Mahasiswa; (4) Inkubasi Bisnis/Kewirausahaan hijau berbasis pada hilirisasi hasil penelitian dosen/mahasiswa. (dengan mendata seberapa besar hasil-hasil penelitian dosen terhilirisasi); (4) Pengembangan kewirausahaan pedesaan melalui program community development (melalui KKN Model/Reguler) dan (5) Pengembangan Kewirausahaan dibangun berdasarkan kolaborasi antara kampus dan industri, karena dengan cara ini keberlanjutannya akan terjamin, demikian ungkap Dr Fendi Setyawan. (Ani)