Jember, 19 Oktober 2024
Universitas Jember (UNEJ) menduduki peringkat ke 13 dari seluruh Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta (PTN/PTS) di Indonesia, versi Times Higher Education World University Rangkings (THE WUR) 2025. Prestasi ini menunjukkan proses Tri Dharma Pendidikan Tinggi di UNEJ sudah berjalan dengan baik dan diakui oleh dunia. Modal menduduki peringkat ke 13 se-Indonesia menjadi modal berharga bagi lulusan UNEJ untuk berkompetisi di dunia kerja. Oleh karena itu lulusan UNEJ tak perlu inferior bersaing di dunia kerja. Pesan ini disampaikan oleh Rektor UNEJ kala memberikan sambutan dalam upacara wisuda periode VI tahun akademik 2024/2025 di gedung Auditorium (19/10/2024).
Iwan Taruna mendorong lulusan UNEJ percaya diri memasuki dunia kerja. Pasalnya bekal hard skill dan soft skill sudah mereka dapatkan selama belajar di kampus. UNEJ pun sudah berada di jajaran PTN dan PTS ternama di Indonesia. Tinggal bagaimana kini seluruh wisudawan menerapkan prinsip pembelajar seumur hidup, mengingat IPTEK terus berkembang dan dunia selalu berubah.
“Namun jangan lupa, selalu jadikan integritas dan kejujuran sebagai kompas dalam berlayar mengarungi kerasnya kehidupan. Bangun jejaring melalui Keluarga Alumni Universitas Jember atau KAUJE dan selalu terhubung dengan kampus melalui tracer study,” pesan Iwan Taruna Dihadapan 800 wisudawan beserta keluarganya. Pagi itu ada 3 wisudawan jenjang doktor, 18 wisudawan jenjang magister dan sisanya adalah wisudawan jenjang sarjana, sarjana terapan dan ahli madya.
Salah satu lulusan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Dida Putri Awal Mardika, menceritakan masa-masa kuliahnya yang berkesan karena dipenuhi dengan berbagai pengalaman selain kegiatan akademik perkuliahan. “Kesempatan berharga karena saya pernah terlibat dalam kerja sama antara Universitas Jember dengan Balai Hiperkes Surabaya sehingga jalinan relasi saya bertambah,” tutur Dida Putri Awal Mardika.
Menjadi mahasiswa Universitas Jember selama 3 tahun 10 bulan, Dida mengaku bangga karena ia memiliki banyak sekali kesempatan mengikuti lomba baik itu skala regional, nasional, maupun internasional. Ia juga mengaplikasikan materi yang didapatkan dari kelas dengan mengikuti Lomba Scientific Writing Competition di Event Porsimaptar XXI berskala internasional melawan perwakilan dari beberapa negara ASEAN.
Di balik itu semua, dukungan keluarga terutama orang tua menjadi modal untuk meraih kesuksesan, “Orang tua saya selalu memberikan dukungan materi dan moral, kita sering bertukar cerita tentang progres kuliah saya, kendala apa yang saya alami. Saya sangat berterimakasih kepada orang tua atas dukungan yang di berikan selama saya berkuliah.”
Tak lupa wisudawan asli Jember dengan IPK 3,91 ini pun berbagi tips belajar dan membagi waktu agar lulus tepat waktu, “Dalam belajar itu, penting untuk mengetahui gaya belajar yang cocok untuk diri kita. Kalau sudah menemukan yang cocok dan enjoy, materi yang saya pelajari itu cepat terserapnya, tapi kalo terlalu memaksa bisa stress,” katanya.
Kedua, “Buat daftar prioritas dari hal-hal yang harus dan ingin dikerjakan, tentukan mana yang harus dikerjakan lebih dahulu. Saya juga suka main game online dan jalan-jalan, hal-hal itu saya jadikan sebagai self-reward. Jadi ada motivasi untuk mengerjakan tugas atau belajar.”
Ketiga dan terakhir, “Set your target, apa saja yang ingin dicapai dalam jangka waktu berapa lama. Kalau bisa ditulis dan ditempel di tempat yang mudah dilihat supaya ingat terus dan tidak terlena. Terakhir, jika ada momen penting jangan lupa untuk minta doa orang tua, supaya lancar,” pungkasnya. (iim/dil)