Jember, 14 November 2024
Universitas Jember (UNEJ) dan Universitas Negeri Medan (UNIMED) berbagi pengalaman dalam mengelola Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Mulai dari proses perencanaan, pengumpulan bukti dan data, monitoring dan evaluasi hingga pelaporan SAKIP. Tak hanya berbagi pengalaman dalam pengelolaan SAKIP, kedua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Badan Layanan Umum (BLU) ini juga membahas pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan usaha mencapai predikat Zona Integritas melalui penciptaan Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani atau ZI-WBK/WBBM.
Kolaborasi ini dilakukan melalui kegiatan kunjungan Tim Pengelola SAKIP UNIMED yang dipimpin oleh Koordinator Pusat Remunerasi Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Eko Prasetyo di kampus Tegalboto. Kunjungan kolega dari Medan ini disambut Kepala Biro Perencanaan, Kerja Sama dan Layanan Informasi (PKLI) Endang Cahyaningsih di ruang sidang lantai II gedung rektorat (14/11/2024). Turut pula menyambut jajaran staf di Biro PKLI dan Bagian Keuangan.
Dalam diskusi terungkap kunjungan Tim Pengelola SAKIP UNIMED dalam rangka ingin meningkatkan nilai SAKIP-nya. Oleh karena itu UNIMED hendak melihat langsung pengelolaan SAKIP UNEJ yang sudah mendekati predikat AA. Selain itu menggali informasi mengenai struktur penanggungjawab SAKIP dan sistem pencapaian IKU di UNEJ.
“Kami melihat nilai SAKIP UNEJ lebih baik, sehingga ingin meniru bagaimana langkah meningkatkan nilai SAKIP mulai dari awal perencanaan hingga menjadi laporan. Kami juga tertarik dengan langkah UNEJ membuat aplikasi yang bisa menghimpun data IKU secara komprehensif melalui dasboard IKU,” ujar Eko Prasetyo saat ditemui di sela-sela diskusi.
Kedatangan Tim Pengelola SAKIP UNIMED untuk berdiskusi mengenai pengelolaan SAKIP disambut hangat Kepala Biro PKLI UNEJ. Menurut Endang Cahyaningsih setiap PTN memiliki tantangan masing-masing dalam mengelola SAKIP dan menghimpun data IKU. Oleh karena itu saling berbagi pengalaman dan best practices akan menguatkan masing-masing PTN BLU.
“Kami juga tertarik mengaplikasikan cara UNIMED dalam mencapai IKU 1 terkait tracer study, yang melibatkan dosen pembimbing skripsi dalam menjalin kontak. Menurut saya langkah ini efektif mendukung tracer study karena dosen pembimbing skripsi memiliki kedekatan dengan bimbingannya sehingga data alumni bisa terkumpul dengan baik,” kata Endang Cahyaningsih. (iim)