Prof. Mohammad Rondhi, Guru Besar Faperta UNEJ yang Lahir dari Keluarga Petani

Jember, 18 November 2024

Cerita perjuangan mendapatkan gelar profesor di Universitas Jember (UNEJ) datang dari Prof. Mohammad Rondhi, S.P., M.P., salah satu guru besar yang telah resmi dikukuhkan di Gedung Auditorium Kampus Tegalboto Rabu (13/11/2024) lalu. Guru besar yang berasal dari Fakultas Pertanian (Faperta) ini mengeluti bidang kelembagaan agribisnis.

Ia merupakan guru besar yang terlahir dari seorang petani, orang tuanya melakukan aktivitas kesehariannya berinteraksi dengan pelaku usaha tani. Dari hal itu, Prof. Rondhi sering tergelitik ketika teori yang dipalajarinya dengan yang di lapangan itu berbeda, sehingga pada akhirnya ia tertarik untuk mendalami hal itu.

“Saya dibesarkan dari keluarga petani yang kesehariannya bergelut dalam interaksi dengan pelaku usaha pertanian. Saya sering tergelitik ketika teori yang saya pelajari terkait kemitraan berbeda dengan kemitraan yang ada di lapangan. Hal ini mengarahkan saya untuk mendalami permasalahan yang ada di kemitraan tersebut. Beberapa permasalahan kemitraan adalah tidak ditaatinya kesepakatan antara pelaku usaha tersebut,” ungkapnya saat diwawancarai di Kampus Tegalboto (18/11/2024).

Ia juga menambahkan alasannya menggeluti bidang tersebut karena pengelolahan Agribisnis menurutnya merupakan efesiensi, “Kata kunci pengelolaan agribisnis adalah efisiensi. Efisiensi agribisnis dapat dicapai melalui implementasi teknologi terbaru baik itu fisik, biologi, maupun teknologi informasi. Namun, sering kali implementasi teknologi tersebut mengalami kegagalan karena kekurangpahaman memahami karakter bisnis dan pelaku bisnis, serta lingkungan dalam bisnis tersebut,” imbuhnya.

Sementara itu dari pencapaiannya Prof. Rondhi menjadi profesor, baginya hasil penelitiannya dapat berkontribusi pada beberapa bidang. Ia juga mengatakan bahwa penelitian pada bidang kelembagaan agribisnis ini merupakan topik yang menarik untuk diteliti, karena adanya perubahan karakter pelaku usaha.

“Hasil penelitian-penelitian kami dapat berkontribusi membantu pelaku bisnis dalam meningkatkan efisiensi usaha pertanian, membantu pengambil kebijakan dalam meningkatkan efisiensi rantai pasok usaha pertanian serta dalam bidang pendidikan, hasil penelitian ini memberikan kontribusi postif dalam pemodelan kelembagaan agribisnis yang memaksimalkan utilitas,” pungkasnya. (dil/adi)

Skip to content