Jember, 20 November 2024
Tiga mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Jember (UNEJ) berhasil meraih Juara 1 pada ajang Veteran Pharma Fest 2024 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ). Regestina Oktaviani, Shafira Ardelia, dan Ismi Safira membawa pulang prestasi membanggakan pada kompetisi tingkat nasional yang diikuti oleh lebih dari 15 perguruan tinggi dari berbagai wilayah di Indonesia.
Pada ajang ini, mereka mempresentasikan karya ilmiah berjudul “TRIHERBSCENT: Inovasi Pemanfaatan Ekstrak Jahe, Kunyit, dan Serai sebagai Tablet Effervescent untuk Rheumatoid Arthritis”. Ide ini diangkat dari keinginan untuk mengembangkan obat berbahan alami yang lebih ramah terhadap pasien lansia, mengingat mayoritas penderita Rheumatoid Arthritis di Indonesia adalah kelompok usia lanjut.
Ismi mengungkapkan alasan ia dan tim memilih fokus pada penyakit Rheumatoid Arthritis, “Kenapa kita pilih penyakit Rheumatoid Arthritis, karena penyakit ini 70% revolusi di Indonesia masih banyak jadi kalau misalkan tidak diatasi atau tidak ditemukan solusinya kapan lagi kita aware terhadap penyakit ini khususnya penyakit yang penderitanya lansia,” ungkap Ismi saat ditemui di kampus UNEJ, Selasa (19/11/2024).
Di sisi lain, Regestina menjelaskan, “Kami memilih membuat tablet effervescent karena bentuknya mudah digunakan oleh lansia. Jika kebanyakan obat berbentuk kapsul dan tablet, tablet effervescent ini tinggal diseduh dengan air dan langsung diminum, sehingga lebih mudah diabsorbsi tubuh.”
Selain itu, bahan aktif yang digunakan yaitu jahe, kunyit, dan serai memiliki banyak manfaat dan mudah ditemukan di Indonesia. Penelitian ini juga menyoroti bahwa penggunaan obat untuk Rheumatoid Arthritis kebanyakan masih berbahan aktif kimia yang dapat menyebabkan efek samping jangka panjang seperti retinopati atau komplikasi penyakit lain. Oleh karena itu, TRIHERBSCENT dirancang untuk menjadi alternatif yang lebih aman.
“Ketika membandingkan dengan obat-obatan berbahan aktif kimia untuk penanganan Rheumatoid Arthritis, risiko efek samping jangka panjang seperti retinopati, hipertensi, atau komplikasi dengan penyakit lainnya. Hal ini menjadi salah satu alasan utama kami untuk menawarkan solusi alternatif berbasis bahan alami,” ujar Shafira.
Proses persiapan hingga penyusunan artikel ilmiah ini dilakukan dalam waktu singkat, sekitar satu minggu, dengan bimbingan dari dosen pembimbing, Apt. Lidya Ameliana, M.Sc.
“Kami ngebut untuk analisis dan riset, tapi alhamdulillah bisa selesai dengan baik,” jelas Ismi.
Tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah membagi waktu, mengingat mereka berasal dari kelas yang berbeda dan harus menyelaraskan jadwal dengan berbagai aktivitas perkuliahan lainnya.
“Diskusi awal dilakukan untuk merancang gambaran besar, lalu kami membagi tugas yang kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing,” tambah Shafira.
Keunggulan yang membuat Ismi dan tim memperoleh Juara 1 pada ajang Veteran Pharma Fest 2024 adalah topik penelitian yang menarik.
“Saat presentasi lomba, itu sifatnya tertutup jadi antar tim nggak saling tahu idenya seperti apa. Tapi kalau menurut pandangan kami, topik penelitian kami cukup menarik, membahas kombinasi 3 tanaman obat (jahe, kunyit, serai) yang sering sekali didengar karena kaya manfaat. Nah, itu kami kembangkan lagi sebagai sediaan effervescent dan ditujukan untuk pengobatan osteoarthritis sehingga menjadi lebih menarik dan alhamdulillah mendapat kesempatan menjadi juara 1.” tutup Ismi. (dil/nil)