Jember, 8 Januari 2025
Faris Rifani Abillah Rahman, mahasiswa Prodi Teknik Konstruksi Perkapalan Universitas Jember (UNEJ), berhasil mengharumkan nama almamaternya di kancah internasional. Dalam ajang Nogi Submission Grappling Tournament Bali Open 2024, Faris keluar sebagai juara pertama kategori Novice pemula Men pada kelas -70kg. Dari kelas tersebut Faris mampu mengalahkan lawannya yang berasal dari Akademi Kristus Sanur, Australia, dan Bali MMA.
Prestasi gemilang ini tidak hanya membuktikan kemampuan Faris dalam menguasai teknik-teknik grappling, tetapi juga menunjukkan bagaimana olahraga ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi mahasiswa. Faris mengungkapkan bahwa awal mula ia tertarik pada grappling adalah karena ingin mencari aktivitas fisik yang menantang dan berbeda dari olahraga pada umumnya.
“Grappling mengajarkan saya banyak hal, tidak hanya soal teknik bertarung, tetapi juga tentang disiplin, mental yang kuat, dan kemampuan untuk mengatasi tekanan. Ketika saya mengikuti kompetisi, saya belajar bagaimana mengelola waktu, menjaga kondisi fisik, dan tetap fokus di bawah tekanan,” ujar Faris.
Lebih lanjut, Faris menjelaskan bahwa meskipun harus membagi waktu antara kuliah dan latihan, ia justru merasa bahwa grappling membantunya menjadi lebih produktif.
“Olahraga ini membuat saya lebih disiplin dalam mengatur waktu. Ketika saya selesai berlatih, saya merasa lebih segar dan siap untuk belajar. Selain itu, grappling juga membantu saya untuk lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan akademik,” imbuhnya.
Kisah sukses Faris menjadi inspirasi bagi mahasiswa UNEJ lainnya untuk turut aktif dalam kegiatan olahraga. Grappling, dengan fokus pada teknik gulat, kontrol tubuh, dan kuncian, tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan sosial seseorang.
Faris menyebutkan beberapa manfaat grappling bagi mahasiswa, yaitu meningkatkan fokus dan konsentrasi. Dengan latihan grappling yang membutuhkan konsentrasi penuh dapat meningkatkan kemampuan otak dalam fokus pada tugas-tugas akademik. Kedua, dengan aktivitas fisik seperti grappling dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
Selain itu, dapat membangun relasi sosial dengan berlatih grappling di sebuah komunitas. Hal ini dapat membantu mahasiswa untuk menjalin persahabatan dan memperluas jaringan. Serta dengan prestasi yang diraih dalam grappling dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri seorang mahasiswa. (dil/adi)