Rektor UNEJ Lepas Mahasiswa Ikuti KKN UMD dan Kolaboratif 3T Mandalika

Jember, 13 Januari 2025
Rektor Universitas Jember (UNEJ) melepas 233 mahasiswa peserta program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNEJ Membangun Desa (UMD), dan 30 mahasiswa peserta KKN Kolaboratif daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) Mandalika. Selama 45 hari ke depan, peserta KKN UMD periode I tahun akademik 2024/2025 akan berkolaborasi dengan masyarakat desa di Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi. Sementara peserta KKN Kolaboratif 3T Mandalika akan bertugas di Kabupaten Mataram dan Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Para mahasiswa UNEJ ini dilepas secara resmi dalam sebuah upacara yang digelar di Gedung Soetardjo (13/1/2025). Dalam sambutan pelepasannya, Rektor UNEJ mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan kegiatan KKN sebaik-baiknya, sebagai wahana melatih pengembangan soft skill. Pasalnya semua soft skill seperti kemampuan berkomunikasi, berorganisasi, bekerja sama dalam tim, hingga mencari solusi memerlukan penempaan diri. Tidak cukup hanya mempelajari secara teori di kelas.

Rektor UNEJ memasangkan jaket KKN kepada perwakilan mahasiswa peserta program KKN UMD periode I tahun akademik 2024/2025 disaksikan Kepala LP2M UNEJ

“Penguasaan IPTEK itu harus, sesuai disiplin ilmu yang Anda pilih. Namun IPK tinggi tanpa dibarengi bekal soft skill tidak menjamin seseorang akan sukses di dunia nyata. Maka manfaatkan kesempatan mengikuti KKN sebaik-baiknya dalam rangka mengembangkan soft skill Anda. Jika selama KKN ada yang mengalami Kisah Kasih Nyata anggap saja sebagai bonus,” pesan Iwan Taruna secara serius tapi santai. Pesan yang langsung disambut tawa mahasiswa di Gedung Soetardjo.

Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNEJ melaporkan untuk program KKN UMD ada 76 mahasiswa yang diterjunkan di 4 kecamatan dan 8 desa di Bondowoso. Di Jember ada 80 mahasiswa di 4 kecamatan dan 8 desa. Diikuti Situbondo yang melibatkan 58 mahasiswa di 3 kecamatan dengan 6 desa. Terakhir di Banyuwangi ada 1 kecamatan dan 2 desa dengan 19 mahasiswa peserta. Mereka akan dibina oleh 24 Dosen Pembimbing Lapangan.

Kepala LP2M UNEJ, Prof. Yuli Witono menyampaikan laporan

“Tema besar program KKN kita masih di seputar ketahanan pangan. Tentu saja dengan tetap melihat permasalahan nyata di desa. Jadi mahasiswa nanti kami harapkan segera beradaptasi dengan lingkungan baru dan melakukan observasi akan potensi desa sehingga bisa melaksanakan program yang sesuai kebutuhan masyarakat,” jelas Kepala LP2M UNEJ, Prof. Yuli Witono.

Sementara itu Sekretaris bidang Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UNEJ menambahkan, khusus program KKN Kolaboratif 3T Mandalika diikuti oleh mahasiswa dari UNEJ, Universitas Telkom Bandung, STIA Pembangunan Jember dan Universitas Islam KH Achmad Muzakki Syah (UNIKHAMS) Jember. Para mahasiswa ini berkolaborasi mengembangkan desa wisata berbasis pada potensi dan kearifan lokal di Kabupaten Mataram dan Kabupaten Lombok Timur.

pelepasan mahasiswa peserta program KKN Kolaboratif 3T Mandalika

Selama melaksanakan KKN Kolaboratif 3T Mandalika, LP2M UNEJ bekerja sama dengan pemerintah Provinsi NTB, Pemkab Mataran dan Pemkab Lombok Timur serta kalangan NGO yang diwakili Lombok Resources Center. “Ternyata minat mahasiswa UNEJ untuk mengikuti program KKN di luar Jawa cukup tinggi. Terbukti pada program KKN Kolaboratif 3T Mandalika ada 62 mahasiswa yang berminat, dan setelah diseleksi akhirnya ada 30 peserta yang lolos,” kata Sekretaris bidang Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UNEJ, Ali Badrudin. (iim)

Skip to content