Jember, 20 Februari 2025
Dalam rangka memperkuat pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila di lingkungan akademik, Universitas Jember (UNEJ) kembali menggelar sebuah seminar bersama Prof. Yudi Latief M.A., Ph.D. pada Kamis (20/02/2025) di Aula Gedung Soedjarwo UNEJ.
Setelah sebelumnya mengisi seminar bertajuk “Pancasila Titik Tumpu, Titik Temu, dan Titik Tuju Kita” yang dihadiri para mahasiswa, kini Prof. Yudi Latief kembali menjadi pembicara pada seminar bertajuk “Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Perguruan Tinggi” yang dihadiri oleh para dosen UNEJ pengampu Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU).
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Drs. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D. membuka kegiatan sekaligus menyampaikan sambutannya bahwa kuliah umum ini sangat penting demi mengimplementasikan nilai-nilai pancasila di lingkungan akademik UNEJ.

“Pancasila merupakan mata kuliah istimewa karna langsung diatur oleh undang-undang. Kuliah ini tidak hanya akan membahas Pancasila secara tekstual namun juga akan mengetahui bagaimana Pancasila digali, ” ujar Prof. Slamin.
Dalam paparannya, Prof. Yudi menekankan bahwa terdapat dua faktor utama yang harus dimanfaatkan untuk membangun rantai nilai pertumbuhan bangsa dalam pengaktualisasian Pancasila demi kemajuan Indonesia. Faktor pertama adalah faktor inherit, yakni kekayaan alam yang secara alami dimiliki oleh Indonesia. Faktor kedua adalah human capital, yang menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia dalam aspek pengetahuan, keterampilan, dan karakter.
“Indonesia telah dikaruniai kekayaan yang luar biasa sejak lahir. Mulai dari geografi, geologi, hayati, mineral, Indonesia punya semua, yang dapat dimanfaatkan untuk perkembangan bangsa. Ditambah lagi Indonesia sekaligus menjadi pertemuan episentrum dunia yang merupakan lalu lintas perdagangan yang memiliki pengaruh signifikan bagi dunia.”

Prof. Yudi juga menyarankan metode pembelajaran baru yang dapat diimplementasikan oleh para dosen melalui pendekatan visual.
“Mengingat mahasiswa saat ini merupakan generasi visual, berbagai peristiwa di dunia atau bahkan film-film dapat dijadikan bahan pembelajaran di kelas untuk memberikan gambaran yang lebih nyata bagi mereka,” ujarnya.
Seminar ini diharapkan dapat semakin berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan di kalangan mahasiswa melalui paparan para dosen di dalam kelas. Sehingga dapat tercipta generasi penerus yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme yang kuat. (dil/fzn)