Jember, 23 Februari 2025
Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK UNEJ) mengadakan kegiatan bakti sosial dengan tema “Screening Model Intervensi Pencegahan Kelainan Kongenital dan Stunting” di Pondok Pesantren Annuriyah, Kabupaten Jember (23/02/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan screening dan intervensi guna mencegah kelainan bawaan serta kasus stunting yang masih menjadi perhatian serius di Indonesia.
Dr. dr. Ulfa Elfiah, M.Kes., Sp.BP-RE., Subsp.L.B.L.(K), Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, mengungkapkan, Kabupaten Jember merupakan wilayah yang memiliki banyak pesantren, sehingga kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran kesehatan bagi para santriwati.
“Seperti yang kita ketahui bahwa kejadian stunting selama ini hanya berfokus pada pengobatan atau tindakan kuratif, padahal yang paling penting adalah bagaimana kita melakukan pencegahan. Lahirnya anak-anak dengan kasus stunting sebagian besar berasal dari ibu yang memiliki kesehatan reproduksi atau kesehatan fisik yang kurang baik,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, tim kolaborator dan peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Jember, bersama dengan dosen dari bidang kesehatan lainnya, memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sejak dini. Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran santriwati tentang pentingnya menjaga kesehatan sebelum memasuki usia pernikahan dan kehamilan.
Selain penyuluhan, tim medis juga melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para santriwati, termasuk pemeriksaan tekanan darah dan kadar hemoglobin (HB). “Hari ini, selain kegiatan penyuluhan, kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tensi dan pemeriksaan kadar HB. Berdasarkan hasil penelitian, salah satu penyebab kematian ibu dan anak adalah kadar HB yang rendah. HB normal untuk seorang wanita rata-rata antara 10 sampai 13, sedikit lebih rendah dibandingkan laki-laki. Jika seorang wanita memiliki HB di bawah 10, maka perlu ada upaya untuk memperbaiki status gizinya,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, pencegahan stunting dan kelainan bawaan harus dimulai sejak masa pubertas. “Sejak memasuki masa pubertas, seorang wanita harus sudah peduli dengan kesehatan reproduksinya, sebab pada masa tersebut ia telah mulai menghasilkan sel telur yang kelak akan berpengaruh pada kehamilan dan pertumbuhan anak,” tambahnya.

Sementara itu, Shoutul Azkiya, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nuriyyah, menyambut baik kegiatan bakti sosial ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para santriwati untuk memahami pentingnya kesehatan reproduksi dan pencegahan stunting sejak dini. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Fakultas Kedokteran Universitas Jember dalam memberikan edukasi dan pemeriksaan kesehatan bagi santriwati kami. Ini sejalan dengan program pemerintah dalam mengurangi angka stunting di Indonesia,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan sehingga semakin banyak santriwati yang mendapatkan pemahaman mengenai pentingnya kesehatan reproduksi dan gizi yang baik. “Kami berharap kerja sama ini dapat terus berjalan agar semakin banyak generasi muda yang tumbuh sehat dan bebas dari risiko stunting,” tutupnya.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian promosi Fakultas Kedokteran Universitas Jember kepada masyarakat pesantren agar semakin mengenal FK UNEJ yang dikemas melalui kegiatan penelitian dan pengabdian untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan juga mendukung program kesehatan nasional.(is)