Semangat Ramadan Mahasiswa UNEJ di Perantauan, Kebersamaan Atasi Rindu Keluarga

cvr

Jember, 22 Maret 2025

Bulan Ramadan memberikan tantangan tersendiri bagi mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) yang harus menjalani puasa di perantauan. Meski jauh dari rumah, semangat mereka untuk menjalankan ibadah dan kuliah pada situasi ini patut diacungi jempol.

Meskipun tidak bisa merasakan kehangatan berbuka puasa bersama keluarga, mereka tetap mampu menciptakan kebersamaan di antara teman-teman se-kampus dan sesama mahasiswa perantauan.

Buka puasa bersama teman-teman di kos menjadi salah satu cara mahasiswa UNEJ untuk mengurangi rasa rindu kepada keluarga. Sederhana, namun penuh makna. Bagi mereka, momen berbuka menjadi lebih bermakna ketika dilakukan bersama teman-teman yang memiliki nasib serupa.

Alifa, mahasiswi UNEJ tengah membagikan pengalaman pertama puasa di perantauan

Alifa, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik mengungkapkan perasaannya puasa pertama di perantauan, “Puasa di perantauan sebenarnya kesepian, tapi bisa punya banyak kenalan soalnya sambil menunggu waktu berbuka kita bisa jajan bareng dan buka bersama. Jadi, bisa nutupin rasa kesepiannya,” ungkapnya.

Selain berbuka bersama, mahasiswa UNEJ juga tetap menjaga ibadah mereka selama bulan Ramadan. Banyak dari mereka yang mengikuti kajian keagamaan di masjid Al-Hikmah UNEJ, untuk memperdalam pemahaman agama di tengah kesibukan kuliah.

Untuk mengatasi rasa rindu kepada keluarga, banyak mahasiswa yang memanfaatkan teknologi untuk tetap terhubung. Video call dengan orang tua di malam hari menjadi alternatif untuk merasakan kebersamaan, meski terpisah jarak.

Momen mahasiswa UNEJ bersantai disepanjang Jalan Kalimantan sambil menunggu waktu berbuka

Hal ini dirasakan oleh Nurani, mahasiswi Fakultas Pertanian UNEJ, “Meskipun bareng sama teman-teman tapi rasanya berbeda, jadi untuk mengatasi itu bisa memanfaatkan video call sama orang tua di malam hari meskipun sering tidak sempat,” ujarnya.

Meskipun jauh dari rumah, mahasiswa UNEJ membuktikan bahwa puasa di perantauan tidak menghalangi mereka untuk merasakan kebersamaan, kekompakan, dan semangat Ramadan yang sesungguhnya.

Mahasiswa tetap semangat menjalani perkuliahan di tengan bulan Ramadan

Dengan berbagai cara kreatif dan penuh makna, mereka berhasil menjadikan bulan suci ini penuh berkah, meskipun dalam kondisi yang tidak mudah. (dil/elz)