Melawan lupa Episode 6 : TUKANG RELEASE

Melawan Lupa !
Orang Perancis punya pepatah L’Histoire se Répète, sejarah mengulang dirinya sendiri. Oleh karena itu dari sejarah kita belajar. Belajar melanjutkan yang baik, dan belajar untuk tidak mengulangi yang buruk.

Humas Universitas Jember (UNEJ) menerima sumbangan tulisan dari Bapak Imam Soebagio, mantan kepala Humas UNEJ sekaligus saksi hidup perjalanan UNEJ. Tulisan yang awalnya menyambut Dies Natalis ke 60 UNEJ, kemudian berkembang menjadi tulisan mengenai ingatannya akan hal-hal yang terkait dengan UNEJ dan seputar perkembangan almamater yang kita cintai bersama ini. Tujuannya, tentu melawan lupa, agar kita bisa belajar dari sejarah. Selamat menikmati.

 

Sebelum tahun 70an saya sudah akrab dengan awak media. Ada Abdullah, Umar BSA, Kadir SAS, Harinto, Sidiq dan Sakim yang pemilik Pustaka Sakim. Di kalangan media elektronik ada Taslim Sunarto dan Imam Santoso dari RRI. Sedangkan crew RKPD yang saya ingat ada Saiful Bari, Budiantoko dan Hariadi. Saya akrab dengan mereka karena saya seperti mereka sesama pekerja pers.
Pernah saya ceritakan, saya diangkat PNS sejak 1 Januari 1964 walau cita-cita jadi wartawan. Rektor Bapak Soetardjo yang mengetahui potensi saya, saya dipindah dari Fakultas Sospol ke Kantor Pusat Universitas Jember. Tugas saya  mengabarkan aktifitas kampus yang dinilai kurang.
Gayungpun bersambut karena saya memang suka menulis. Lagian saya akrab dengan awak media. Apapun saya tulis agar kampus tidak seperti katak dalam tempurung.  Persami Pramuka saya tulis, Diklat Menwa saya beritakan, studi banding mahasiswa saya kabarkan. Bahkan kelulusan sarjana pun saya kirimkan untuk press release.  Dilain fihak media suka dengan berita-berita kampus.
Salah satu press release yang tak terlupakan adalah lulusnya Liakip, aktifis mahasiswa Fakultas Ekonomi tahun 1977. Liakip mahasiswa angkatan ketiga Fakultas Ekonomi Universitas Jember adalah lulusan pertama. Sayang saya lupa judul skripsinya. Beritanya menjadi unik karena para seniornya mengancam menceburkan Liakip ke Kali Bedadaung kalau lulus. Kelak, tahun 1997- 2003 Liakip terpilih jadi Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Press Release yang saya buat diketik rangkap 4 diatas kertas dorslag setengah folio. Setiap hari dengan bersepeda saya kirim ke RRI, RKPD, PWI dan Derap Pembangunan. Siang harinya jam 12.30 disiarkan dalam Berita Daerah oleh RRI Jember. Pada jam 18.00 RKPD juga membacakan berita seputar Jember termasuk berita kampus.
Pembantu Rektor II Bapak Agus Mazwan, SH mengetahui saya setiap hari mengantar press release bersepeda engkol.  Beliau kemudian meminjamkan mobil dinasnya Holden selama satu jam tiap harinya untuk mengantarkan press release. Sopirnya saya ingat namanya Bandi.
Dalam perkembangan berikutnya saya mendapat sepeda motor dinas merk Honda ber nopol P-4100. Maka setiap hari saya bisa keliling ke Fakultas Pertanian di Patrang, Fakultas Hukum di Patrang, Fakultas Sastra di Pagah dekat Jembatan Djarwo atau FKIP di Mangli. Keperluannya mencari berita. Pada waktu itu Kantor Pusat, Fakultas Sospol dan Fakultas Ekonomi masih di Jalan Veteran 3 tepatnya di Societeit.
Untuk kelancaran tugas saya melengkapi diri dengan toestel merk Zenith buatan Rusia. Toestel (namanya sekarang Camera) punya Bapak saya. Kalau ada even bagus saya potrek hitam putih. Berita dan fotonya saya kirim ke media, setidaknya ke Derap Pembangunan terbitan PWRI Besuki. Karena aktifitas inilah teman-teman wartawan menjuluki saya “tukang release”.