FK UNEJ Jadi Tuan Rumah Forum Dekan AIPKI Wilayah V, Bahas Strategi Hadapi Tantangan Efisiensi Pendidikan Kedokteran

forum dekan AIPKI

Jember, 11 April 2025
Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK UNEJ) menjadi tuan rumah pertemuan Forum Dekan Asosiasi Institusi Pendidikan Dokter Indonesia (AIPKI) Wilayah V yang meliputi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Forum yang dihadiri para dekan fakultas kedokteran dari berbagai perguruan tinggi di wilayah tersebut ini mengangkat tema penting, yaitu “Strategi Pendidikan Kedokteran Menghadapi Era Efisiensi di Indonesia”, kegiatan ini diselenggarakan di salah satu hotel di Kabupaten Jember, Jawa Timur (11/04/2025).

Dekan FK UNEJ, dr. Ulfa Elfiah, M.Kes., Sp.BP-RE., Subsp. L.B.L. (K)., menjelaskan, pertemuan ini merupakan agenda rutin AIPKI Wilayah V. Setiap pertemuan diangkat tema aktual yang relevan dengan kondisi pendidikan kedokteran nasional.

“Kali ini, kami ingin fokus membahas bagaimana institusi pendidikan dokter dapat berinovasi dan bertahan di tengah tantangan efisiensi anggaran, terutama dalam penyelenggaraan pendidikan profesi,” terangnya.

Menurut dr. Ulfa, saat ini banyak institusi pendidikan kedokteran menghadapi tantangan besar dalam penyediaan fasilitas dan pembiayaan pendidikan, terutama pada tahap profesi yang sangat bergantung pada kerja sama dengan rumah sakit.

“Kita ingin berbagi strategi agar efisiensi ini tidak sampai menurunkan kualitas lulusan. Justru, kita harus bisa menemukan solusi kreatif agar proses pembelajaran tetap berkualitas meskipun ada keterbatasan,” imbuhnya.

Forum Dekan AIPKI Wilayah V kali ini juga diisi dengan kegiatan bakti sosial sebagai bagian dari kontribusi institusi kedokteran kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan tradisi dalam setiap penyelenggaraan forum dan menjadi pembeda dengan forum-forum serupa di wilayah lain.

Salah satu narasumber dalam forum ini adalah Prof. Dr. drg. Sri Hernawati, M.Kes., Wakil Rektor II Universitas Jember yang membidangi keuangan dan umum, yang membawakan materi terkait manajemen pendidikan di tengah efisiensi anggaran. Kehadirannya memberikan perspektif strategis dalam pengelolaan sumber daya pendidikan secara efektif namun tetap menjaga mutu.

Ketua AIPKI Wilayah V, Prof. Dr. dr. Yuyun Yueniwati, Sp.Rad.(K), menegaskan, efisiensi tidak boleh dijadikan alasan untuk mengurangi kualitas pendidikan kedokteran. “Lulusan kita harus tetap memenuhi standar kompetensi nasional. Pendidikan kedokteran tidak bisa disamakan dengan fakultas lain karena membutuhkan laboratorium standar, tenaga pendidik profesional, serta fasilitas klinik yang memadai,” tegasnya.

Prof. Yuyun menambahkan, tantangan efisiensi ini justru harus dijawab dengan memperkuat kolaborasi antar institusi, serta memperluas jaringan dengan rumah sakit pendidikan dan lembaga pendukung lainnya.

“Kualitas tidak bisa dikompromikan. Target kita tetap, semua mahasiswa harus lulus kompetensi dengan standar seratus persen,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Jember, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM., ASEAN Eng., dalam sambutannya saat membuka forum menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini di FK UNEJ. Ia menegaskan pentingnya forum semacam ini sebagai sarana refleksi dan kolaborasi.

“Pendidikan dokter bukan hanya soal transfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan profesionalisme. Maka, efisiensi harus disikapi dengan strategi jangka panjang, tanpa mengorbankan kualitas,” ujarnya.

Dengan terselenggaranya forum ini, diharapkan AIPKI Wilayah V dapat menjadi garda terdepan dalam merespons dinamika pendidikan kedokteran di Indonesia, serta tetap konsisten melahirkan dokter-dokter yang kompeten dan berintegritas tinggi.(is)