Jember, 21 April 2025
Dalam momentum peringatan Hari Kartini, Puan Ayre Mitrisnani, mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Jember (UNEJ), hadir sebagai representasi nyata perempuan muda yang berani bermimpi, beraksi, dan berdampak. Sebuah cerminan talenta yang dibentuk dan dibina oleh UNEJ untuk berkontribusi bagi masyarakat Jember. Di tengah beragam pilihan karier dan tantangan zaman, Puan hadir sebagai bukti bahwa semangat Kartini tidak hanya hidup dalam buku sejarah, tetapi nyata dalam langkah perempuan muda masa kini.
Perjalanannya dimulai dari rasa ingin tahu yang kuat sejak kecil. Bergabung dengan Paguyuban Kacong Jebbing Bondowoso menjadi titik awal perjuangan Puan. Dengan keberanian mencoba dan tekad untuk terus belajar, ia menaklukkan tantangan demi tantangan.
“Pada awalnya saya sama sekali tidak memiliki kemampuan public speaking dan pengetahuan terkait kepariwisataan, tetapi saya percaya bahwa learning by doing adalah kunci. Saya belajar bahwa untuk berani berbicara di depan umum bukan hanya dari latihan, tapi dari keberanian mencoba,” tutur Puan.
Di balik itu, Puan menyadari makna dari proses yang diawali dengan keraguan hingga bisa berdiri di panggung megah Raka Raki Jawa Timur, “Namun, saya percaya setiap langkah membawa pelajaran dan setiap pelajaran memperkuat keyakinan bahwa, saya mampu mewakili sesuatu yang lebih besar dari diri saya sendiri. Walaupun belum beruntung untuk bisa pulang sebagai pemenang, tetapi saya pulang dengan versi diri saya yang lebih baik dari kemarin. Karena sejatinya, kemenangan terbesar adalah saat kita mampu tumbuh menjadi versi terbaik dari diri kita, hari demi hari,” tambahnya.
Bagi Puan, tantangan terbesar justru menjadi pengalaman paling berharga. “Momen paling berkesan adalah ketika saya ditantang untuk keluar dari zona nyaman. Saya belajar bahwa menjadi perempuan berarti berani gagal untuk tumbuh, berani asing untuk bisa paham, dan berani belajar untuk bisa berdampak,” jelasnya.
Dalam menjalani peran publik, Raden Ajeng Kartini adalah sumber inspirasi utamanya. Menurutnya, Kartini bukan hanya pelopor emansipasi, tetapi juga simbol keberanian berpikir melampaui zaman.
“Beliau mengajarkan bahwa perempuan memiliki hak untuk bermimpi, untuk belajar, dan untuk memimpin. Semangat beliau hidup dalam setiap perempuan yang hari ini berani menyuarakan gagasannya, berdiri untuk nilai yang diyakini, dan tidak takut berjalan meski sendiri. Saya merasa terhubung dengan semangat itu bahwa menjadi perempuan bukan tentang memilih satu peran, tapi tentang berani menjalani semua peran dengan penuh makna,” tambahnya.
Sebagai perempuan muda yang aktif berprestasi di dunia akademik dan publik, Puan menjadikan semangat Raden Ajeng Kartini sebagai pijakan dalam setiap langkahnya. Berani bermimpi, tekun belajar, dan berkomitmen untuk memberi dampak positif. Bagi Puan, menjadi perempuan di era sekarang bukan sekadar persoalan kemampuan, melainkan tentang kemauan, kemauan untuk peduli, berkontribusi, dan terus berkembang demi mewujudkan perubahan yang bermakna.
Di balik setiap mimpi, tersimpan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Pesan Puan untuk perempuan muda, “Percayalah bahwa jangan pernah takut untuk bermimpi besar. Percaya diri bukan berarti harus sempurna, tapi yakin bahwa diri kita layak untuk mencoba. Beranilah gagal, karena dari situlah kita belajar. Teruslah berkarya dengan hati, konsistensi, dan inovasi. Karena setiap langkahmu bisa menjadi inspirasi dan setiap mimpimu punya arti untuk diri sendiri, orang lain, dan negeri ini,” pesannya
Mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UNEJ ini menjabat sebagai Jebbing Bondowoso 2023 serta telah mewakili Kabupaten Bondowoso dalam ajang bergengsi Raka Raki Jawa Timur 2024. (dil/elz)