Jember, 20 Mei 2025
Sebanyak 216 peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) mengikuti Gelar Karya pada Selasa (20/05/2025) di Gedung Soetardjo Universitas Jember (UNEJ). Mengusung tema “Bersatu dalam Karya, Tangguh untuk Bangsa”, acara ini menjadi ajang pamer hasil proyek kepemimpinan dan inovasi pembelajaran dari para calon guru profesional.
Acara secara resmi dibuka oleh Rektor UNEJ, Dr. Ir. Iwan Taruha, M.Eng., IPM., ASEAN Eng. yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi. “Saya salut, sangat apresiasi kegiatan PPG FKIP yang sudah mengungguli dalam membekali para calon guru, karena ini bagian dari konteks pendidikan masa kini,” ujar beliau.
Beliau juga menyampaikan harapan dari proyek ini untuk peserta. “Melalui proyek ini, kami berharap bukan sebagai akhir dari gagasan dan praktik-praktik inspriratif yang bisa diterapkan di sekolah, komunitas, dan tempat pembelajaran lainnya,” tambahnya.
Dari banyaknya kelompok yang memamerkan hasil karyanya. Salah satu proyek yang menarik perhatian dalam gelar karya kali ini adalah pemanfaatan daun kelor oleh salah satu kelompok peserta. Mereka mengangkat potensi lokal dengan menjadikan daun kelor sebagai media pembelajaran interaktif sekaligus bahan pangan bergizi yang diperkenalkan kepada siswa dan masyarakat sekitar. Proyek ini menunjukkan bagaimana calon guru tidak hanya fokus pada ruang kelas, tetapi juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan, pemberdayaan lokal, serta menujukkan peran seorang guru di masyarakat.
Memunculkan kebermanfaatan di masyarakat, menurut Shofi, salah satu peserta Gelar Karya ia menegaskan perlu menjalin kerja sama dengan pihak lain, salah satunya ahli gizi.
“Kita sebagai guru, tidak tahu banyak mengenai kandungan-kandungan yang ada di kelor, untuk bisa memunculkan kebermanfaatan di masyarakat kita perlu kerja sama pihak lain, salah satunya ahli gizi. Agar prosedur yang kita laksanakan di masyarakat sesuai,” ujar Shofi.
Saat ditanya letak kepemimpinannya, dia menjawab, “Kita melalukan sosialisasi dengan anggota masyarakat, praktif atau demo bersama tentang proyek yang kami kerjakan. Nah, itu letak kepemimpinannya,” jawabnya.
Menariknya kelompok ini membuat produk yang hasilnya berupa, dimsum, puding, rempeyek, dan teh. Hasil dari itu dapat mengarah ke ekonomi dan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak yang susah makan sayur.
Adapun harapan dari mereka dari produk yang dihasilkan. “Kami berharap produk ini tetap dilanjutkan, kami sudah memberikan ide-ide kreatif yang mungkin bisa dikembangkan lagi oleh masyarakat. Sangat disayangkan apabila tidak dilanjutkan, karena ini bisa mendorong dari sisi ekonomi dengan menambah nilai jual kelor yang biasanya dapat ditemukan di manapun,” harapnya.
Gelar Karya PPG ini diharapkan menjadi motivasi bagi peserta untuk terus berinovasi dan mengembangkan kepemimpinan dalam dunia pendidikan, sekaligus menginspirasi masyarakat luas akan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan. (dil/elz)