Jember, 19 Juni 2025
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik (FT), Universitas Jember (UNEJ), hari ini menyelenggarakan pameran capstone desain yang menampilkan berbagai inovasi dan kreativitas mahasiswa. Bertempat di halaman FT UNEJ Kamis (19/06/2025), pameran ini menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk mempresentasikan prototipe dan sistem yang telah mereka kembangkan selama studi.
Salah satu karya menarik yang dipamerkan adalah “Prototipe Monitoring Smart Cooling dengan Sensor Suhu Berbasis PID dan Kontrol Smart Lighting Secara Realtime Menggunakan Protokol MQTT”. Prototipe ini mengusung konsep rumah pintar yang mengintegrasikan sistem pendingin otomatis dan kontrol pencahayaan jarak jauh dalam satu kesatuan.
Perkembangan teknologi Internet of Things (IoT) yang pesat menjadi dasar bagi pengembangan sistem ini, memanfaatkan protokol Message Queuing Telemetry Transport (MQTT) yang ringan dan efisien untuk komunikasi antar perangkat secara real-time.

Melalui aplikasi seluler, pengguna dapat mengendalikan lampu dari jarak jauh. Tak hanya itu, sistem ini juga dilengkapi dengan pengaturan suhu otomatis dan sensor suhu yang secara cerdas menyesuaikan kecepatan kipas untuk menjaga stabilitas suhu ruangan. Integrasi kedua fitur ini melalui MQTT menciptakan solusi rumah pintar yang responsif, hemat energi, dan memiliki potensi pengembangan lebih lanjut.
Nuzul Rachmat Ramadhani, mahasiswa Teknik Elektro UNEJ yang terlibat dalam pengembangan karya ini mengatakan, “Dengan integrasi smart lighting dan smart cooling melalui MQTT, kami berharap dapat menciptakan solusi rumah pintar yang tidak hanya responsif dan hemat energi, tetapi juga mudah dikembangkan untuk kebutuhan masa depan.”

Widjonarko, S.T., M.T., selaku Koordinator Program Studi Teknik Elektro, menjelaskan bahwa hasil karya dari pameran capstone desain ini tidak hanya berhenti di kampus, “Hasil karya ini nantinya akan diterapkan langsung kepada masyarakat, salah satunya melalui Program Mahasiswa Berdesa (Promahadesa) di mana mahasiswa dapat menyalurkan hasil karyanya.”
Ia menambahkan bahwa rata-rata mahasiswa Teknik Elektro merancang alat pada sektor pertanian. Hal ini diharapkan dapat membantu meringankan pekerjaan para petani, “Penyebaran ke masyarakat itu dilakukan melalui Promahadesa, sedangkan mahasiswa yang tidak mengikuti program tersebut mereka harus mencari sendiri dan mereka harus mempunyai sebuah produk yang memiliki sasaran jelas akan diterapkan di desa mana,” jelas Widjonarko.

Harapan besar melalui pameran capstone desain ini adalah agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari sejak semester satu, mampu bekerja sama dalam tim, dan dapat memperkuat kedekatan serta kontribusi mahasiswa Teknik Elektro kepada masyarakat umum. (dil/adi)