Jember, 13 Agustus 2025
Usia belia tidak menjadi penghalang untuk meraih prestasi gemilang di dunia pendidikan tinggi. Hal ini dibuktikan oleh tiga mahasiswi baru Universitas Jember (UNEJ) angkatan 2025, yang berhasil menembus seleksi di usia 15 dan 16 tahun. Mereka adalah Della Putri Naura, Aulia Balqis Pramesthi, dan Maritza Raihanah Artanti, yang sama-sama menempuh pendidikan melalui program akselerasi.
Mahasiswi termuda tahun ini adalah Della Putri Naura (15 tahun 8 bulan), alumni MAN 1 Probolinggo (PP Nurul Jadid) yang diterima di Program Studi Sosiologi. Meski sempat terkejut, Della percaya diri bahwa usia tidak akan menghambatnya untuk belajar dengan baik.

“Saya sedari kecil suka belajar walaupun hasilnya nihil karena mungkin keterbatasan usia yang akhirnya saya pernah di titik stres karena tidak mampu untuk belajar di usia yang seharusnya masih bermain bukan belajar. Namun saya tidak pernah pantang menyerah dan berusaha semaksimal mungkin,” ujarnya.
Dukungan dari orang tua dan sahabat menjadi motivator terbesarnya dalam menempuh perjalanan pendidikan yang ia sebut cukup rumit. Lolos melalui jalur SNBP, Della berpesan bahwa usaha yang diiringi doa adalah kunci kesuksesan, terutama saat ia menempuh pendidikan di pondok pesantren yang menuntutnya untuk lebih giat dan fokus.
Posisi termuda kedua diduduki oleh Aulia Balqis Pramesthi (15 tahun 9 bulan), alumni MA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya yang berasal dari Jember. Aulia berhasil lolos ke Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) melalui jalur mandiri SEMMABA UNEJ.

Ia mengaku bangga menjadi bagian dari mahasiswa baru termuda di UNEJ. Aulia memilih UNEJ karena reputasinya yang baik dalam ilmu pengetahuan berbasis pembangunan berkelanjutan.
“Saya tertarik dengan bagaimana sebuah kota atau wilayah bisa direncanakan secara sistematis agar nyaman, efisien, dan berkelanjutan,” jelasnya mengenai pilihan jurusannya di PWK.
Tips suksesnya dalam menghadapi SEMMABA UNEJ adalah belajar sungguh-sungguh sejak kelas 10, rutin mengikuti try out setiap minggu, dan tak lupa berdoa.
Sementara itu, persaingan ketat di Fakultas Kedokteran berhasil ditaklukkan oleh Maritza Raihanah Artanti (16 tahun 3 bulan), alumni MAN 2 Kota Malang yang berasal dari Kraksaan, Probolinggo.

“Saya mengikuti program akselerasi dua kali, yaitu saat MTs dan MAN. Selain itu, saya juga sudah mulai bersekolah di SD sejak usia sekitar 6 tahun,” ujar Maritza.
Ia memilih Fakultas Kedokteran UNEJ karena reputasinya yang sangat baik dan menjadi impiannya sejak kecil, yang diperkuat oleh ketertarikannya pada dunia forensik yang merupakan cita-cita yang ingin dia geluti setelah lulus.
Maritza mengaku sangat senang dan bangga karena kerja kerasnya membuahkan hasil di usia muda. Ia diterima melalui jalur SNBT, dengan tips rajin belajar dan berlatih soal-soal try out.
“Tips dari saya untuk lolos SNBT adalah rajin belajar dan banyak berlatih mengerjakan soal-soal try out serta memperbanyak kebiasaan menonton pembahasan soal UTBK di YouTube,” tambahnya.
Meski berprestasi di bidang akademik, ketiganya memiliki cara unik untuk melepas penat. Della memilih untuk membaca buku. Aulia suka memanjakan diri dengan makanan yang ia suka dan jalan-jalan, sementara Maritza memilih bermain biola dan menggambar.
Kisah inspiratif ketiganya menjadi bukti nyata bahwa dengan tekad kuat, dukungan orang tua, dan strategi belajar yang tepat, usia bukanlah halangan untuk meraih impian di perguruan tinggi ternama.

Kini, Della, Aulia, dan Maritza siap memulai babak baru mereka di Kampus Tegalboto. Dengan impian besar yang terbentang di hadapan, mulai dari menjadi ahli forensik, perencana kota yang andal, hingga sosok yang bermanfaat bagi masyarakat, perjalanan mereka baru saja dimulai. Kisah mereka bukan hanya tentang pencapaian di usia muda, tetapi juga tentang lahirnya generasi baru yang siap berkontribusi bagi bangsa, membawa bekal ilmu dari almamater tercinta. (dil/fzn)
#DiktisaintekBerdampak #UNEJBerdampak #PenerimaanMaba