Mahasiswa KKN Universitas Jember dan Warga Warimak: Bersama Wujudkan Kampung Mandiri dari Laut

Raja Ampat, 21 Agustus 2025

Kampung Warimak, sebuah kampung kecil di pesisir Raja Ampat, Papua Barat Daya, kini menjadi bukti nyata bahwa perubahan bisa lahir dari tangan masyarakat sendiriβ€”dengan sedikit sentuhan inovasi dan keberanian mencoba hal baru.

Selama satu bulan, tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember hadir membawa serangkaian program strategis yang dirancang untuk menyentuh langsung kebutuhan warga. Mulai dari penguatan kelembagaan ekonomi, pelatihan digital, hingga peningkatan nilai tambah produk berbasis hasil laut.

Tak bisa dipungkiri, program-program ini awalnya penuh tantangan. Sebagian warga sempat ragu dan khawatir bahwa kegiatan hanya akan berhenti sebatas proyek sesaat. Namun, seiring berjalannya waktu, keraguan itu berganti dengan dukungan. Masyarakat melihat sendiri manfaat nyata yang lahir dari kerja bersama.

Koperasi Inklusif, Menyatukan Nelayan hingga UMKM

Salah satu program yang paling menonjol adalah β€œSinergi Merah Putih: Koperasi Inklusif untuk Ekosistem Bahari & UMKM Desa.” Inisiatif ini memadukan tiga elemen penting: BUMDes Malakaliu sebagai lembaga induk, Koperasi Merah Putih sebagai pelaksana teknis, dan Local Champions sebagai motor penggerak usaha lokal.

Melalui pelatihan kelembagaan, warga diajak memahami cara mengelola usaha secara kolektif. Koperasi Merah Putih Warimak pun dirancang sebagai unit usaha BUMDes yang fokus pada pengolahan kepiting asap, dengan alur yang jelas dari hulu hingga hilir. Hasilnya, terbentuk rantai ekonomi yang saling menguatkan: nelayan mendapat kepastian pembelian, pengolah memiliki bahan baku stabil, pemasaran berjalan lebih profesional, dan keuntungan kembali ke kas koperasi untuk pengembangan usaha berikutnya.

Literasi Keuangan untuk Warga

Selain kelembagaan, para mahasiswa juga menggelar pelatihan manajemen keuangan sederhana untuk masyarakat. Bertempat di Posko KKN, warga dibekali keterampilan mencatat arus kas harian, menghitung harga pokok produksi, hingga mengelola keuntungan sebagai modal usaha. Meski sederhana, pelatihan ini membuka mata banyak warga bahwa kemandirian ekonomi dapat diraih dengan kedisiplinan kecil.

Warimak Go Digital

Dalam semangat digitalisasi desa, lahir pula pelatihan konten kreatif yang mendapat sambutan hangat. Di tepi pantai, warga Warimak kini sibuk memotret dan merekam video bukan sekadar untuk berswafoto, melainkan untuk belajar membingkai potensi desa melalui media digital.

Dengan bermodalkan smartphone dan aplikasi gratis, mereka belajar teknik dasar fotografi, videografi, hingga storytelling. Produk kepiting asap, rajungan, atau sekadar pemandangan senja di dermaga, kini dikemas dalam narasi visual yang siap dipublikasikan. Hasilnya, Warimak perlahan tampil di dunia digital, bukan hanya lewat produk, tapi juga cerita yang diceritakan langsung oleh warganya.

Diversifikasi Produk Merk Lokal: Malakaliu

Pengolahan hasil laut menjadi fokus lain yang tak kalah penting. Produk khas seperti kepiting asap, rajungan asap, minyak kelapa murni, dan keripik teripang mulai digarap lebih serius. Proses tradisional tetap dipertahankan, namun kini dikemas lebih higienis dan profesional. Diversifikasi ini bukan hanya menambah nilai jual, tetapi juga memperkuat identitas Warimak sebagai desa dengan warisan kuliner laut yang otentik.

Membuka Pasar, Membangun Branding

Menyadari bahwa pemasaran selama ini belum berkelanjutan, mahasiswa KKN menggagas sistem promosi mandiri. Katalog digital produk dibuat, lengkap dengan deskripsi dan kontak pemesanan. Sebuah landing page juga diluncurkan sebagai wajah daring Kampung Warimak.

Jejak yang Ditinggalkan

Apa yang dilakukan mahasiswa KKN ini pada dasarnya sejalan dengan semangat Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) yang sejak awal hadir untuk mendorong desa-desa pesisir seperti Warimak menemukan jalannya menuju kemandirian. TEKAD memberi ruang, mahasiswa memberi pendampingan, dan warga akhirnya menjadi aktor utama perubahan.

Kini, Warimak bukan lagi sekadar kampung pesisir yang bertahan dengan cara lama. Ia sedang menapaki babak baru sebagai desa yang mandiri, adaptif, dan siap bersaing dengan identitasnya sendiri. Program mungkin berakhir, tapi semangat yang lahir darinya akan terus tumbuh di tangan masyarakat Warimak.

#DiktisaintekBerdampak #Unejberdampak #PengabdianMasyarakat