Jember, 26 Agustus 2025
Semangat inovasi dan pemberdayaan kini resmi bergulir di desa Kalianyar, Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso.
Pada peluncuran program ini, hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Kalianyar bersama perangkat desa, Dekan FKIP, Dr. Mohammad Na’im, M.Pd. dan Wakil Dekan III FKIP UNEJ Dr. Arief Rijadi, M.Si., M.Pd., serta beberapa perwakilan dari Dinas terkait. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menandai dukungan nyata bagi keberlanjutan program PPK Ormawa di Desa Kalianyar.

Dekan FKIP Universitas Jember, Mohammad Na’im dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kiprah mahasiswa. “Program Pojok Cerdas Bersinar bukan hanya bentuk pengabdian, tetapi juga bukti bahwa mahasiswa mampu menghadirkan solusi konkret bagi persoalan desa. Kami berharap Desa Kalianyar dapat menjadi contoh bagaimana kolaborasi kampus dan masyarakat melahirkan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Lailatul Qomariah, selaku ketua tim PPK ORMAWA menjelaskan, “tujuan utama program ini adalah membangun ekonomi baru dan mengubah pola pikir masyarakat melalui penguatan keterampilan yang menitikberatkan soft skill dan hard skill,” ujarnya saat ditemui.
Pemilihan Desa Kalianyar sebagai lokasi program ini bukanlah tanpa alasan. Lailatul mengungkapkan, “kami menemukan wilayah tersebut memiliki potensi lokal yang melimpah, seperti jagung dan padi serta UMKM yang bergerak di bidang produksi tahu dan genteng. Tapi di lapangan pengelolaannya belum dikembangkan secara maksimal, sehingga melahirkan banyak profesi buruh migran yang juga menyebabkan permasalahan sosial seperti maraknya anak putus sekolah, pernikahan dini, dan perceraian,” imbuhnya. Oleh karenanya melalui Pojok Cerdas Bersinar, mahasiswa hadir untuk menjawab tantangan tersebut, menjahit potensi dan harapan dalam bingkai program yang menyentuh semua kalangan masyarakat.

Program Pojok Cerdas Bersinar diwujudkan melalui empat inisiatif utama yang diramcang untuk mengatasi berbagai kebutuhan spesifik masyarakat dengan sentuhan inovasi dan pemberdayaan. Pertama terdapat Pojok Cerdas Digital Marketing yang menjadi tonggak inovasi bagi eks buruh migran. Melalui pelatihan pemasaran digital, pendampingan marketplace hingga peluncuran website cerdasbersinar.com, masyarakat kini memiliki panggung baru untuk memperkenalkan produknya ke pasar yang lebih luas.
Sementara itu Pojok Cerdas Anak Kreatif mengajak anak-anak dari keluarga buruh migran yang putus sekolah untuk berkarya dengan tanah liat dan kain perca. Dari tangan mungil mereka lahirlah hydroton, yakni media tanam inovatif dan aksesori cantik bernilai jual. Kreativitas ini bukan sekedar hobi, melainkan jembatan pendidikan nonformal yang menumbuhkan rasa percaya diri dan peluang ekonomi masa depan.
Untuk kalangan remaja, Pojok Cerdas Remaja menghadirkan pelatihan budidaya aquaponic dan pembuatan pakan ikan dari ampas tahu. Metode sederhana namun revolusioner ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberi ruang bagi remaja yang rentan pernikahan dini untuk menemukan alternatif produktif dalam membangun masa depan.

Tak kalah menarik, Pojok Cerdas Keluarga hadir untuk merajut kembali kemandirian rumah tangga yang kerap goyah akibat perceraian. Melalui pelatihan olahan pangan, jagung diolah menjadi mie bergizi sementara tahu disulap menjadi es krim yang sehat sekaligus bernilai jual tinggi. “Kami berharap keterampilan ini tidak hanya menjadi bekal ekonomi, tetapi juga perekat keharmonisan keluarga,” tambah Lailatul dengan optimis.
Untuk menjamin bahwa program ini bukan sekedar kilasan sesaat, rencana keberlanjutan program setelah PPK Ormawa selesai telah dipikirkan matang. “Program kami nantinya akan terus berlanjut dengan pembentukan struktur kepengurusan di setiap Pojok. Setiap Pojok akan memiliki pengurus yang bertanggung jawab melanjutkan ide dan bekal yang tim kami berikan, serta mitra yang berperan sebagai pemantau dalam pelaksanaan kegiatan,” ujar Lailatul.
Melalui Pojok Cerdas Bersinar, HMPS Pendidikan IPA ASE UNEJ 2025 memberikan bukti nyata kiprah mahasiswa dalam membangun kemandirian ekonomi desa, menjadi pelopor perubahan positif dan menjadikan Desa Kalianyar contoh desa yang bangkit dan berdaya melalui inovasi digital berkelanjutan. (qf)
#DiktisaintekBerdampak #UNEJBerdampak #PengabdianMasyarakat