Jember, 7 September 2025
Di tengah gelegar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menggiatkan sektor pertanian untuk mengejar swasembada pangan, justru terjadi kemerostan minat tenaga muda dalam sektor ini.
Data Statistik Ketenagakerjaan Pertanian per Agustus 2024 menunjukkan, tenaga kerja pertanian tanaman pangan masih didominasi kelompok tua (92,98%). Artinya hanya secuil (6,67% ) tenaga kerja muda berkecimpung di sektor pertanian tanaman pangan.Ironi, sangat bertolak belakang dengan tagline “bonus demografi” sebagaimana didengungkan. Merespon kondisi ini Universitas Jember (Unej) melalui Himpunan Mahasiswa Penyuluhan Pertanian (Himapenta) megadakan Talks Show bertajuk “ Mengembangkan Minat Generasi Muda dalam Pertanian Melalui Agroinovasi Guna Mendukung Pertanian Berkelanjutan”di Gedung Soedjawo Kompleks Kampus Unej Tegalboto.
Fatkhurrohman ketua umum Himapenta menjelaskan, diperlukan gerakan guna menjawab minimnya minat generasi muda di sektor pertanian. “Dengan pendekatan multi agroinovasi diharapkan mampu mendobrak minat generasi muda berkecimpung di dunia pertanian” papar Fatkhurrahman.
Perhelatan itu secara khsusus mengundang Christian Suryo Hadmadi, seorang talenta muda berprestasi yang juga menjabat sebagai Direktur PT Mitra Tani Dua Tujuh. Perusahaan ini dikenal sebagai pemasok raksasa kedelai edamame dan okra dengan orientasi ekspor utamanya ke Jepang. Suryo menyatakan pentingnya ruang-ruang diskusi semacam ini untuk dilakukan untuk menggaungkan kampanye dan memotivasi. “Sebenarnya sektor pertanian merupakan sektor menjanjikan asal dikelola dengan baik, ada support system dan perkembangan disitu” ungkap Suryo. Lebih kanjut dinyatakan, tuas penarik dari suatu usaha adalah untung. bahkan dipaparkan agrokomplek pasarnya masih terbuka terlebih dalam atmosfir hadirnya kebijakan kedaulatan pangan.”
Lenny Luthfiyah selaku Pembina Himapenta mengamini ide tersebut dengan mengkampanyekan sektor pertanian melalui pendekatan akademis dengan lomba essay nasional tingkat SMA sederajat sebagai rangkaian talk show. kegiatan ini dialkukan untuk lebih memicu ide Agroinovasi. Tak cukup itu, pagelaran bazar UMKM yang rangkaian kegiatan juga dirancang agar hasil usaha pertanian mahasiswa lebih dikenal banyak orang. “Pertanian harus diinspirasikan sebegai bentuk enterpreneurship, bukan sekedar bekerja pada korporasi” pungkasnya.
Meski demikian diingatkan Ihsannudin sebagai volunteer NGO lingkungan di Ecoton Foundation, bahwa pembangunan termasuk bidang pertanian jangan terfokus profit dengan membabibuta tapi perlu mempertimbangkan pertumbuhan dengan meminimalisir dampak buruk bagi sosial dan lingkungan. Diakui, pertanian memang memiliki peluang besar baik sebagai penggerak ekonomi nasional bahkan dalam konteks isu ekonomi sirkuler yang sedang mengglobal. “Guna menjadikan pertanian sebagai sektor seksi bagi kawula muda memang harus berwajah industrial namun tak boleh meninggalkan nilai keberlanjutan” sergahnya.
—– ooOOoo —–
Narahubung Lanjutan:
Lenny Luthfiyah (085745456206)
Ihsannudin (082331740857)