AbsorRub, Alat Pengukur Kadar Karet Kering Berbasis AI Inovasi Mahasiswa UNEJ untuk Dukung Ketahanan Pangan

Jember, 10 September 2025

Inovasi mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) kembali menorehkan prestasi di kancah nasional.

Kali ini, tim UNEJ berhasil mengembangkan AbsorRub, sebuah alat pengukur kadar karet kering (KKK) secara real-time berbasis sensor Red, Green, Blue (RGB) dan loadcell yang dipadukan dengan pendekatan machine learning.

Tim yang terdiri atas Moh. Apriliyan (S1 Teknik Pertanian) bersama Afiq Nurdiansyah Putra, S.Tr.T., dan Muchamad Arif Hana Sasono, S.T. (S2 Teknik Elektronika), berhasil mempresentasikan karya ini dan meraih juara 2 dalam Lomba Inovasi Alsintan Nasional 2025 bertema “Transformasi Digital dan AI untuk Ketahanan Pangan”. Lomba tersebut digelar oleh Agrinas Pangan Nusantara pada rangkaian Seminar Nasional PERTETA di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada, 2 September 2025.

Selama ini, pengukuran KKK dilakukan dengan metode gravimetri di laboratorium yang membutuhkan waktu 6–8 jam, melibatkan bahan kimia seperti asam semut, serta peralatan pengering. Proses ini dinilai kurang praktis bagi penyadap karet maupun pabrik pengolahan.

AbsorRub hadir sebagai solusi. Alat ini mampu mengukur KKK dengan cepat, akurat, ramah lingkungan, dan mudah digunakan. Dengan memanfaatkan sensor RGB untuk mendeteksi intensitas cahaya dan loadcell untuk mengukur berat lateks, data kemudian diproses melalui algoritma machine learning sehingga menghasilkan prediksi KKK secara objektif.

“Bagi penyadap, alat ini memberi kepastian harga yang lebih adil karena pengukuran bisa dilakukan langsung tanpa menunggu hasil laboratorium. Sementara bagi pabrik, AbsorRub mampu mempersingkat waktu analisis dan mengurangi penggunaan bahan kimia,” jelas Apriliyan.

Uji coba pertama dilakukan di PTPN 1 Regional 5, Kebun Kalirejo, Glenmore, Banyuwangi. Hasilnya, AbsorRub mendapat respon positif dari Asisten Teknologi Pengolahan (ASTEKPOL) dan Mandor Besar Pabrik Pengolahan. Mereka menilai inovasi ini dapat menghemat sampel lateks sekaligus mengurangi kebutuhan asam semut dalam proses penggumpalan.

Pengembangan AbsorRub tidak lepas dari dukungan UNEJ. Melalui Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Apriliyan mendapat kesempatan magang di PTPN 1 Regional 5. Di sana ia belajar langsung tentang budidaya karet, pengolahan lateks, hingga metode pengukuran KKK bersama para mandor kebun dan pabrik.

Selain itu, peran pembimbing dari UNEJ juga sangat penting. Prof. Bayu Taruna Widjaja Putra., S.TP., M.Eng., M.Ag., Ph.D., dosen pembimbing pembimbing lomba, memberikan arahan dari aspek mekatronika hingga penerapan machine learning. Dukungan teknis juga datang dari tim Precision Agriculture Indonesia yang membantu mendesain ulang AbsorRub agar lebih portable.

Karena berbasis machine learning, pengembangan AbsorRub akan terus dilakukan dengan menambah jumlah data input dan output agar akurasi prediksi semakin tinggi. Dengan demikian, alat ini berpotensi menjadi inovasi strategis dalam mendukung industri karet nasional yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing.

“UNEJ selalu mendorong mahasiswa untuk menghasilkan karya yang berdampak langsung bagi masyarakat. AbsorRub adalah bukti bahwa riset mahasiswa mampu menjawab kebutuhan nyata di lapangan sekaligus mendukung keberlanjutan sektor perkebunan,” tutur Apriliyan menutup.

#DiktisaintekBerdampak #UNEJBerdampak #Prestasi