Bondowoso, 26 September 2025
Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam Asosiasi Sains dan Edukasi (HMPS IPA ASE) Universitas Jember resmi meluncurkan Pojok Cerdas Bersinar di Desa Kalianyar, Kabupaten Bondowoso (25/09/2025) kemarin.
Program ini hadir sebagai wujud kontribusi mahasiswa UNEJ dalam memberdayakan masyarakat desa, khususnya para eks buruh migran yang kembali ke kampung halaman dengan semangat membangun usaha mandiri dan berkelanjutan.Dr. Fendi Setyawan, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember, menjelaskan, tahun ini ada 986 tim PPK Ormawa dari UNEJ yang mengikuti seleksi. Sesuai ketentuan, setiap perguruan tinggi negeri mendapatkan kuota 10 tim untuk diseleksi lebih lanjut. “Kemudian oleh kementerian disaring kembali hingga hanya tiga tim yang berhasil lolos. Kami bangga karena salah satunya adalah HMPS IPA ASE dengan program Pojok Cerdas Bersinar. Sesuai dengan tagline Kemristekdikti, UNEJ berkomitmen menjadi kampus berdampak yang programnya tidak berhenti pada kegiatan seremonial, melainkan benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.

Lalu ia menambahkan, kegiatan ini menjadi sangat menarik kemasannya, Ketika di garap oleh mahasiswa, “Program Pojok Cerdas Bersinar dirancang dalam empat subprogram, yakni Pojok Cerdas Anak Kreatif, Pojok Cerdas Digital, Pojok Cerdas Remaja, dan Pojok Cerdas Keluarga. Melalui empat pilar ini, mahasiswa tidak hanya mengajarkan literasi digital, tetapi juga menanamkan keterampilan hidup dan penguatan karakter sejak usia dini hingga keluarga,”imbuhnya.
Sementara itu, Lailatul Qomariah, ketua tim PPK Ormawa, menjelaskan, fokus utama program adalah mendampingi eks buruh migran dan pelaku usaha rumahan agar lebih adaptif dengan teknologi digital. “Banyak warga yang sebenarnya sudah punya usaha, seperti kuliner, kerajinan, hingga produk pertanian. Namun mereka masih terkendala pemanfaatan teknologi. Melalui Pojok Cerdas Digital Marketing, warga kini bisa belajar langsung tentang pemasaran digital, mulai dari cara menggunakan media sosial, membuat konten kreatif, hingga strategi berjualan di marketplace,” paparnya.

Sebelum meluncurkan program, tim mahasiswa melakukan pemetaan kebutuhan masyarakat bersama dosen pembimbing dan perangkat desa. Dari hasil pemetaan itulah kurikulum pelatihan disusun. Tidak hanya menghadirkan praktisi digital, tim juga menyiapkan sarana pendukung berupa laptop, proyektor, serta akses internet.
“Kami mendampingi warga membuka akun bisnis, mengunggah produk, hingga memasukkan produk UMKM mereka ke website cerdasbersinar.com. Situs ini menjadi katalog digital bersama bagi UMKM Desa Kalianyar untuk memperluas pasar,” tambahnya.

Menurutnya, website tersebut ibarat toko kolektif yang mempertemukan produk lokal dengan konsumen lebih luas. Dengan adanya katalog digital ini, Desa Kalianyar diharapkan dapat bangkit dan menjadi contoh desa yang memanfaatkan inovasi digital untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peluncuran Pojok Cerdas Bersinar mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah desa dan masyarakat setempat. Program ini diharapkan tidak hanya berhenti pada masa pendampingan mahasiswa, melainkan terus berlanjut melalui kolaborasi bersama perangkat desa, UMKM, dan komunitas lokal.
“Dengan semangat gotong royong dan inovasi, kami ingin Desa Kalianyar benar-benar bersinar, tidak tertinggal lagi, melainkan tumbuh sebagai desa mandiri, cerdas, dan berdaya saing,” pungkasnya.(is)


