Inovasi Terapi Kanker dari Limbah Tembakau, Tim Kolaborasi UNEJ Sabet Dua Penghargaan Internasional

Jember, 30 September 2025

Tim mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) yang merupakan gabungan dari Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Kedokteran (FK) berhasil menorehkan prestasi gemilang di panggung global.

Mereka sukses membawa pulang dua penghargaan sekaligus, yaitu Bronze Medal dan Favorite Paper, dalam ajang bergengsi International Student Competition (ISC) 2025 yang digelar di Auditorium Universitas Mataram, Lombok.

Tim yang terdiri dari Darryl Akeyla Rachman (Teknik Kimia 2022), Emeralda Fatima Zahra (Pendidikan Dokter), dan Annisa Nurul Hamidah (Pendidikan Dokter) ini berhasil memukau juri dan peserta dengan inovasi lintas disiplin ilmu yang kompleks namun solutif, dalam gelaran yang diikuti oleh berbagai negara, termasuk Malaysia, Thailand, Sierra Leone, dan Gambia.

Mereka bersaing ketat dan hanya kalah dengan Universitas Pertahanan RI yang meraih juara pertama dan Chiang Mai University, Thailand, di posisi kedua.

Mengangkat tema utama “Innovative Solution from Youth Generation for A Sustainable Future”, inovasi ini diusung oleh tim UNEJ berfokus pada subtema kesehatan dengan gagasan “pabrik” nanopartikel dari limbah batang tembakau untuk terapi kanker tiroid.

Inovasi yang berjudul lengkap “Tobacco Wood Pulp as Lignocellulosic Waste-Derived Polydopamine Nanoparticles for Biomass-Based Genistein Delivery via PEP-1 Specific IL-13alpha2 in Multiplatform Therapy of Radioiodine-Refractory Anaplastic Thyroid Carcinoma” ini merupakan cerminan sempurna dari kolaborasi antara dunia keteknikan dalam proses manufaktur partikel dan dunia kedokteran dalam aplikasi terapinya.

“Secara garis besar, ide kami adalah pembuatan pabrik dopamine dari limbah batang tembakau yang digunakan sebagai agen nanopartikel untuk membantu transportasi gen pada terapi penderita kanker tiroid,” jelasnya.

Meski persiapan hanya berlangsung kurang dari satu bulan, tim mampu menunjukkan performa maksimal pada ajang yang dilaksanakan pada 5-8 September 2025 lalu itu berkat bimbingan para dosen. Strategi mereka adalah mendaur ulang dan mengolaborasikan ide-ide dari kompetisi sebelumnya menjadi satu karya utuh yang siap ditampilkan.

Momen paling berkesan bagi mereka adalah sesi presentasi yang sangat menantang yang hanya diberi waktu tujuh menit. “Kami hanya diberi waktu tujuh menit, empat menit untuk pemaparan dan tiga menit tanya jawab, semuanya dalam Bahasa Inggris. Tapi di situlah letak keseruannya hingga kami memperoleh penghargaan yang tak terduga,” ungkap Darryl.

Di balik kesuksesan tersebut, tim menghadapi tantangan yang kerap mengurungkan niat mahasiswa untuk berprestasi, yaitu pendanaan. Namun, mereka berhasil melewatinya dan kini berharap dapat menginspirasi mahasiswa lain.

“Jangan sia-siakan waktu dan uang UKT dengan tidak mengeksplorasi diri. Maksimalkan setiap potensi dan jangan terhenti karena hambatan apapun, selagi kita berprestasi, pasti kampus akan mendukung,” pungkasnya.

Kemenangan ini diharapkan dapat memperkuat citra bahwa solusi untuk masalah kesehatan global bisa datang dari sumber yang tak terduga, seperti limbah pertanian. Harapannya, semakin banyak penelitian yang menjembatani disiplin ilmu yang berbeda untuk menciptakan inovasi berkelanjutan yang tidak hanya canggih, tetapi juga efisien dan ramah lingkungan. (dil/fzn)

#DiktisaintekBerdampak #UNEJBerdampak #Prestasi