Borong Juara 1 dan 3, Mahasiswi UNEJ Kuasai Panggung Kompetisi News Anchor Nasional

Jember, 13 Oktober 2025

Mahasiswi Universitas Jember (UNEJ) berhasil mendominasi podium juara dalam Lomba News Anchor Tingkat Nasional.

Dalam kompetisi ini, dua mahasiswi UNEJ sukses mengungguli puluhan talenta terbaik dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Brawijaya, Politeknik Negeri Banyuwangi, dan Politeknik STIA LAN Bandung.

Dua mahasiswi dari fakultas yang berbeda, Fanny Amalia Surya Tantular dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Nadiya Putri Hidayah dari Fakultas Hukum (FH), masing-masing sukses meraih Juara 1 dan Juara 3 dalam ajang bergengsi yang menjadi bagian dari “Kompetisi Semarak Jurnalistik” tersebut.

Kemenangan ini membuktikan kualitas dan talenta mahasiswa UNEJ di bidang public speaking dan jurnalistik mampu bersaing dan unggul di tingkat nasional. Keduanya menunjukkan dedikasi tinggi melalui latar belakang dan proses persiapan yang unik.

Fanny dan Nadiya berhasil unggul setelah melalui dua tahapan seleksi ketat, yakni dari seleksi video daring dimana peserta membuat naskah berita sendiri, dan babak final luring dimana peserta harus membacakan naskah yang disediakan panitia.

Fanny Amalia Surya Tantular, Juara 1 News Anchor Semarak Jurnalistik 2025

Fanny Amalia Surya Tantular, mahasiswi semester 3 Program Studi Ilmu Hubungan Internasional angkatan 2024, berhasil meraih Juara 1 berkat pengalamannya yang terasah sejak SMP.

Baginya, menjadi news anchor adalah sebuah passion yang didorong oleh motivasi personal yang mendalam.

“Ayah saya pernah berkata ingin suatu saat melihat saya tampil di televisi sebagai news anchor, sebuah harapan sederhana yang sampai sekarang menjadi motivasi terbesar saya,” ungkap Fanny.

Dalam persiapannya, Fanny sangat terbantu oleh masukan dari sang mama yang telah terbiasa melihatnya tampil sejak dulu, sehingga komentarnya selalu membuat Fanny berkembang.

Sebagai news anchor, tips dari Fanny ialah dengan menerapkan strategi penyusunan naskah yang terstruktur, mulai dari hook untuk menarik perhatian, data valid di bagian isi, hingga kutipan penutup yang relevan.

“Isi berita harus berisi data valid yang disusun rapi, dengan argumentasi yang mampu membuat audiens terus mendengarkan. Sebab, tugas utama seorang news anchor adalah membawakan berita secara lugas, efektif, dan tetap informatif,” jelasnya

Nadiya Putri Hidayah, Juara 3 Lomba News Anchor Tingkat Nasional Dalam Kompetisi Semarak Jurnalistik 2025

Sementara itu, peraih Juara 3, Nadiya Putri Hidayah dari angkatan 2024 Fakultas Hukum, menunjukkan kekuatan belajar mandiri (otodidak). Terinspirasi oleh Najwa Shihab dan presenter televisi sejak kecil, Nadiya mengasah kemampuannya melalui berbagai kompetisi yang telah sering ia ikuti. Strateginya berfokus pada penyampaian berita yang akurat dengan artikulasi yang jelas.

“Saya terinspirasi dari Najwa Shihab, dan juga sering mengikuti lomba news anchor,” ungkap Nadiya.

Strateginya adalah penguasaan materi yang mendalam. Untuk naskah yang ia tulis sendiri, Nadiya menekankan pentingnya akurasi dengan melakukan seleksi dari berbagai sumber, menyajikan data, dan menggunakan bahasa yang menarik. Sementara untuk pembawaan, artikulasi yang jelas adalah kunci.

“Ketepatan dan kecepatan saat membaca di teleprompter harus tepat agar pembacaan dilakukan dengan benar dan lugas.”

Meski berasal dari disiplin ilmu yang berbeda, kedua juara ini menunjukkan profesionalisme yang sama dalam menghadapi tantangan. Fanny mengaku tantangan terbesarnya adalah rasa gugup dan kurang percaya diri karena harus membaca prompter dengan kacamata. Sementara Nadiya, tantangan utamanya adalah ketepatan dan kecepatan saat membaca teleprompter.

Keduanya yang memenangkan Kompetisi Semarak Jurnalistik pada akhir Agustus 2025 lalu itu juga membagikan pesan inspiratif bagi mahasiswa lain. Fanny berpesan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk disuarakan. “Setiap dari kita punya berita besar yang bisa disiarkan, yaitu mimpi dan perjuangan kita sendiri,” ujarnya.

Menambahkan semangat yang sama, Nadiya mendorong mahasiswa untuk proaktif. “Kesempatan tidak akan datang jika bukan kamu yang menghampiri, karena perkembangan perahu ke kapal pesiar bukan hanya untuk zaman, melainkan untuk menerjang ombak di luasnya lautan,” pungkasnya.

Keberhasilan Fanny dan Nadiya ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa untuk tidak ragu mengeksplorasi minat di luar disiplin ilmunya. Prestas mereka menjadi bukti bahwa passion dan keahlian seperti public speaking bersifat universal dan dapat membawa mahasiswa menuju prestasi gemilang, apapun latar (dil/fzn)

#DiktisaintekBerdampak #UNEJBerdampak #Prestasi