Jember, 21 Oktober 2025
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki laut yang membentang seluas dua pertiga wilayahnya.
Menjawab permasalahan tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Jember menghadirkan solusi inovatif berupa kapal pintar tanpa awak bernama Guardian of The Sea melalui Program Kreativitas Mahasiswa pada bidang Vedio Gagasan Konstruktif (PKM-VGK). Kapal ini dirancang untuk memantau aktivitas laut secara otomatis menggunakan sensor pintar, kamera pengintai, dan sistem kecerdasan buatan (AI). Semua data hasil pengawasan dikirim secara real-time dan disimpan dengan sistem blockchain, menjamin keamanan serta transparansi informasi.
“Kapal ini juga ramah lingkungan, karena menggunakan panel surya sebagai sumber tenaga utama. Energi terbarukan tersebut memungkinkan kapal beroperasi lebih lama tanpa bahan bakar fosil, sekaligus mendukung pengawasan laut berkelanjutan yang rendah emisi karbon. Inovasi ini kami rancang agar bisa menjadi sistem pengawasan laut yang efisien dan mudah diterapkan di berbagai kondisi perairan Indonesia, Kami ingin menghadirkan solusi nyata yang tidak hanya mengutamakan teknologi, tetapi juga keberlanjutan lingkungan.”ujar Nugroho Tri Purnomo, ketua tim Guardian of The Sea. kala wawancaranya dengan tim Humas Universitas Jember (21/10/2025).
Ia menambahkan, meskipun masih berupa gagasan atau konsep, Guardian of The Sea telah memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai bentuk pengakuan atas orisinalitas video gagasan kosntruktif dan potensi pengembangannya. Penyelesaian pembuatan video ini didukung oleh Program Studi Agribisnis dalam Laboratorium Komputasi dan Sistem Informasi (KSI). Koordinator Program Studi Agribisnis, Bapak Agus Supriono, S.P., M.Si. menyebutkan, “Mahasiswa Pertanian memiliki wawasan di semua sub sektor pertanian, salah satunya adalah Perikanan yang perlu kita jaga keberlanjutannya melalui inovasi yang sudah di gagas oleh Tim PKM-VGK”. Oleh sebab itu, Tim Pelaksana berharap inovasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan lembaga riset terkait, agar bisa diterapkan dalam sistem pengawasan laut Indonesia.
“Kami ingin karya ini tidak berhenti di laboratorium. Harapan kami, Guardian of The Sea bisa benar-benar diterapkan untuk membantu aparat maritim menjaga laut Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Ir. Indah Ibanah, S.P., M.Si., Dosen pembimbing tim Guardian of The Sea, menilai proyek ini sebagai bentuk nyata kolaborasi lintas disiplin di lingkungan Universitas Jember.
“Mereka berhasil menggabungkan aspek pertanian, teknologi informasi, dan keberlanjutan lingkungan dalam satu karya. Ini menunjukkan mahasiswa UNEJ memiliki semangat inovatif sekaligus tanggung jawab sosial terhadap isu nasional,” ujarnya.
Ia juga menuturkan, selain menjawab isu pengawasan laut, proyek Guardian of The Sea juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di antaranya: SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau (penggunaan panel surya), SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 14: Ekosistem Laut, SDG 16: Kelembagaan yang Kuat dan Transparan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Inovasi Guardian of The Sea dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Jember dalam skema Program Kreativitas Mahasiswa bidang Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK). Tim tersebut terdiri dari Nugroho Tri Purnomo (ketua, Fakultas Pertanian 2022), Farrel Satyatma Waliyyin Yustaf, Risky Adwitiya Anggara, Yora Serena br. Nainggolan (Fakultas Pertanian 2023), dan Jermia Edonie (Fakultas Ilmu Komputer 2022), di bawah bimbingan Ir. Indah Ibanah, S.P., M.Si.(is)



