Marshall Dan Liaison Officer UNEJ, Garda Depan Kelancaran KMHE

Jember, 26 Oktober 2025

Rangkaian acara KMHE 2025 di Universitas Jember (UNEJ) mencapai hari terakhir.

Keberhasilan penyelenggaraan dan reputasi keselamatan acara tak lepas dari peran sentral para pahlawan tak terlihat, Marshall dan Liaison Officer (LO) UNEJ yang menjaga kelancaran operasional dan keamanan sirkuit selama dua hari penuh. Dedikasi mereka adalah bukti komitmen UNEJ dalam menjamin kelancaran event berstandar nasional.

Di lintasan, tim Marshall bertanggung jawab penuh atas keselamatan dan ketertiban. Muhammad Thoriq Fauzi, Koordinator Track Marshall, menjelaskan bahwa tantangan terbesar mereka adalah membuat lalu lintas di dalam sirkuit aman, terutama pada tikungan-tikungan yang menantang, seperti tikungan 90 derajat yang sebelumnya telah diakui oleh beberapa tim peserta sebagai titik krusial yang membutuhkan penyesuaian desain.

Marshall UNEJ (rompi merah) bersiap di garis start menunggu arahan dari koordinator lomba untuk memberangkatkan mobil peserta

“Kami harus lebih tegas kepada penonton yang ada di lokasi, membuat marka jalan yang aman, dan mengecek setiap jalan agar tidak ada komponen yang membahayakan,” jelas Thoriq. Ia menambahkan, jika terjadi crash serius seperti mobil yang berguling, prioritas utama adalah keselamatan driver. Mobil yang mengalami insiden wajib menjalani Technical Inspection (TI) ulang untuk pengecekan safety sebelum diizinkan melakukan race kembali. Thoriq mengungkapkan kebanggaannya. “Saya bangga menjadi marshal karena dapat memberikan peranan penting, sebab apa yang menjadi keputusan marshal berpengaruh pada hasil akhir jalannya lomba”

Sementara itu, LO menjadi wajah keramahan UNEJ, siap membantu kebutuhan logistik 68 tim peserta di Paddock. Amalia Rizki dan Alisya Kalista, LO dari UNEJ, berbagi tantangan dan kesan berharga mereka.

Bantuan non-teknis yang paling sering diminta berkisar pada informasi bengkel yang buka di jam malam, lokasi membeli spare part mendadak, hingga rekomendasi makanan dan oleh-oleh khas Jember. Amalia, yang mendampingi Universitas Hasanuddin (UNHAS) dari Makassar, berbagi tantangan yang unik. “Hal yang paling menantang buat aku itu adalah belajar bahasa Makassar. Mengerti, memahami apa yang mereka katakan karena logat daerahnya masih kental banget.”

Amalia dan Alisya, berbagi kesan sebagai LO UNEJ dalam rangkaian acara KMHE

Di tengah kompetisi, solidaritas tetap dijaga. Alisya menjelaskan bahwa mereka berupaya meminimalisir miskomunikasi dan selalu siap menjadi pendengar keluhan tim. “Tiap mau pulang kembali ke hotel, aku menyempatkan waktu buat dengerin keluhan mereka seharian. Terus tetap ngasih support,” ujarnya. Amalia menambahkan, mereka juga menyaksikan momen solidaritas antar tim. “Mereka meskipun saling berkompetisi tapi masih mau membantu. Apalagi yang sama-sama dari pulau atau daerah yang sama, mereka pasti tolong menolong.”

Solidaritas juga terlihat dari inisiatif tim peserta yang secara sukerela mengajak LO mereka bergabung ke grup komunikasi tim peserta untuk memastikan informasi penting diterima tanpa jeda, sekaligus menjadi “sandaran” keluh kesah tim selama menjalani serangkaian acara KMHE. “Mereka semua welcome ke aku, mau menerima dan menganggap aku timnya juga. Aku pun juga merasa ikut jadi kesatuan dari tim itu. Ikut tegang juga di waktu-waktu krusial,” kenang Amalia.

Marshall UNEJ yang sedang bertugas di salah satu tikungan sirkuit Tegalboto

Kesuksesan KMHE 2025 tidak hanya diukur dari rekor efisiensi, tetapi juga dari tingginya standar keamanan yang dijaga ketat oleh Marshall di lintasan dan kelancaran logistik yang disediakan oleh LO di Paddock. Kontribusi Marshall dan LO UNEJ telah menjadikan KMHE di Jember sebagai pengalaman yang berkesan bagi seluruh peserta. (qf)

#DiktisaintekBerdampak #UNEJBerdampak #Profil